Gorontalopost.id – Sedikitnya ada 1.797 pemilih di Kabupaten Bone Bolango terancam kehilangan hak pilih. Karena hingga berakhirnya pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) pada September, tercatat belum melakukan perekaman KTP elektronik (E-KTP).
Ini terungkap dalam rapat evaluasi PDPB yang dilaksanakan KPU Bone Bolango, Ahad (6/11) kemarin.
Komisioner KPU Bone Bolango divisi perencanaan data dan informasi, Humairoh Tipuwo, memaparkan 1.797 pemilih yang belum melakukan perekaman e-KTP adalah hasil evaluasi PDPB dari seluruh kecamatan di Bone Bolango yang berjumlah 18 Kecamatan.
Dari data itu menunjukan kecamatan Kabila menjadi kecamatan paling terbanyak pemilih yang belum merekam KTP-el yang mencapai 293 pemilih. Disusul Kecamatan Tilongkabila sebanyak 173 pemilih, dan urutan ketiga adalah kecamatan Kabila Bone sebanyak 147 pemilih.
Meski ketiga kecamatan itu paling banyak belum melakukan perekaman e-KTP, namun ada juga Kecamatan lain yang angkanya diatas 100 pemilih yang belum merekam e-KTP. Seperti Kecamatan Bone Pantai sebesar 145 pemilih, Kecamatan Suwawa sebanyak 137 pemilih, Kecamatan Bone 116 pemilih dan Bone Raya sebanyak 100 pemilih.
“Mengapa ini penting kami sampaikan karena untuk mendaftarkan pemilih itu wajib memiliki e-KTP atau KK. Contoh kemarin sebelum keluar PKPU terkait pemutakhiran data pemilih berkelanjutan itu ada pemilih yang belum merekam e-KTP. Kami daftar tapi setelah keluar PKPU ternyata kita harus TMS-kan, ” jelasnya.
Persoalan ini menurut Humairoh harus segera diselesaikan dengan cara berkoordinasi dengan Disdukcapil. Sebab kebanyakan yang belum merekam e-KTP didominasi oleh pemilih pemula. Meski begitu ada juga didalamnya termasuk bukan pemilih pemula.
” Tapi mungkin di data 1.797 itu ada yang sudah direkam karena berdasarkan penyampaian Disdukcapil. Cuma data yang dikita belum kita koordinasikan lagi jadi mungkin itu datanya sudah berubah, ” jelasnya.
Sementara hasil PDPB sampai bulan September. Jumlah pemilih di Bone Bolango menunjukan sebanyak 115.277 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 57.072 dan perempuan sebanyak 58.205.
Didalam melancarkan PDPB. Humairoh akui banyak inovasi yang dilakukan. Beberapa diantaranya seperti membentuk relawan PDPB yang pertama dan satu-satunya dikukuhkan KPU RI. Kemudian ada wadah berbentuk Pokja PDPB, Program LDR,apel Demokrasi,membuat group whatsapp se Kades,kepala sekolah dan operator sekolah,sosialiasi aplikasi mobile lindungi hakmu ke masyarakat, parpol dan Bawaslu serta selalu berkoordinasi dengan Disdukcapil yang terus melakukan perekaman e-KTP untuk menjaga hak pilih pemilih pemula. (csr)












Discussion about this post