Gorontalopost.id – Masih tersisa waktu sekitar dua bulan bagi para kontraktor untuk menyelesaikan proyek fisik yang dibiayai APBD dan APBN 2022. Dalam mengejar target waktu penyelesaian pekerjaan, para kontraktor diingatkan agar tetap menjaga mutu pekerjaan.
Hal itu diingatkan anggota Komisi III Deprov Gorontalo, Ismail Alulu.
Dia mengatakan, mayoritas kontraktor biasanya baru akan memacu proyek menjelang berakhirnya waktu pekerjaan. Ini telah menjadi tren yang selalu berulang setiap tahun. Meski ini tren yang kurang baik, tapi menurut Ismail Alulu, kontraktor belum bisa dijatuhi sanksi.
“Karena waktu pekerjaan belum berakhir,” jelasnya. Ismail mengemukakan, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, situasi ini biasanya menjadi penyebab munculnya persoalan proyek yang tidak selesai. Karena saat memburu pekerjaan, para kontraktor terkadang mengalami kendala cuaca atau hambatan teknis lain.
“Kalau pekerjaan mengikuti tahapan pekerjaan, proyek tidak akan berujung masalah. Tapi karena baru diburu akhir tahun, resiko yang dihadapi lebih besar,” tandasnya.
Meski demikian, Ismail mengemukakan, Komisi III yang membidangi infrastruktur mengingatkan para kontraktor untuk tetap mengedepankan kualitas pekerjaan. Ditengah upayanya untuk mengejar deadline atau batas waktu pekerjaan. Untuk memastikan pekerjaan proyek tetap mengedepankan kualitas pekerjaan, Komisi III akan intens melakukan pemantauan lapangan.
“Untuk melihat dari dekat sejauh mana kualitas pekerjaan dari proyek fisik yang sudah berjalan. Dalam waktu dekat kita akan berkunjung ke Pohuwato untuk melihat proyek APBD Provinsi yang berpotensi tak selesai tepat waktu,” tambahnya.
Ismail mengemukakan, Komisi III akan bersikap tegas terhadap kontraktor yang hanya mengerjakan proyek secara asal-asalan. Komisi III tidak segan-segan akan mengeluarkan rekomendasi tegas terhadap pelaksanaan proyek yang akan berujung masalah.
“Kita tidak mau setiap tahun akan selalu diwarnai proyek-proyek yang bermasalah,” pungkasnya. (rmb)












Discussion about this post