jatim.gorontalopost.id, MALANG – BPBD Kabupaten Malang megatakan bahwa warga terdampak banjir di wilayahnya membutuhkan makanan siap saji dan sejumlah kebutuhan dasar lainnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan selain makanan siap saji, warga terdampak juga membutuhkan air minerdal, peralatan kebersihan, dan kebutuhan dapur umum.
“Untuk saat ini warga yang terdampak membutuhkan makanan siap saji atau snack yang bisa dimakan tanpa diolah, air mineral, peralatan kebersihan, kebutuhan dapur umum,” kata Sadono, Senin (17/10) malam.
Berdasarkan data terbaru, ada delapan desa dari lima kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Malang, yaitu Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading; Desa Purwodadi; dan Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo.
Kemudian, Desa Sitiarjo, Desa Sidoasri, dan Desa Tambakrejo di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Desa Sumbermanjing Kulon Kecamagtan Pagak; dan Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo.
“Ketinggian air bervariasi hingga dua meter,” ujarnya.
Hari ini rencananya tim akan digerakkan menuju Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading; Desa Purwodadi, dan Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Alat berat jgua disiapkan di tiga desa itu.
Sadono menjelaskan saat ini di Desa Sitiarjo penanganan tim BPBD Kabupaten Malang bersama unsur terkait sudah optimal karena akses menuju wilayah tersebut masih dijangkau tim. Bantuan itu dibutukan wilayah lain yang terdampak banjir.
“Kami sedang fokus di Desa Purwodadi, Desa Pujiharjo, dan Desa Lebakharjo. Tidak mengabaikan wilayah lain yang mengalami longsor, tapi tiga titik itu mendesak. Untuk daerah banjir, tidak ada laporan adanya korban jiwa,” tuturnya.
Wilayah Desa Sitiarjo menjadi salah satu area yang berpotensi banjir saat hujan dengan intensitas tinggi. Pada pertengahan September 2022 ada puluhan rumah terdampak.
Banjir yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi, ditambah air pasang pasang air laut. Hujan intensitas tinggi menyebabkan muka air di Sungai Desa Kedung Banteng tercatat mengalami kenaikan hingga empat meter.
Dengan kenaikan tinggi muka air tersebut, juga menyebabkan hilir pada Sungai Panguluran Dusun Krajan Tengah, Desa Sitiarjo meluap dan menyebabkan banjir di wilayah tersebut. (antara/mcr12/jpnn)











Discussion about this post