Gorontalopost.id — Suasana politik di ‘kaki menara’ makin pelik. Terbaru, dua anggota fraksi Demokrat dari partai partai Hanura, Suwandi Musa dan Jasmia Suleman, didepak dari keanggotaan fraksi. Fraksi Demokrat merupakan gabungan dua partai politik, yakni Demokrat dan Hanura. Demokrat sebagai kursi mayoritas memegang penuh kendali fraksi, yakni Ketua Fraksi Nasir Potale, Sekretaris Yusri Salam, serta dua anggota demokrat lainya, yani Saripudin Bano, dan Amir Habuke. Sementara, partai Hanura terdiri dari dua kursi, Suwandi Musa dan Jamia Suleman, sama-sama sebagai anggota.
“Berdasarkan hasil rapat Pinhar terbatas DPC Partai Demokrat Kabupaten Gorontalo, tentang koordinasi fraksi. Dengan ini mengeluarkan partai Hanura dari keanggotaan fraksi Demokrat Kabupaten Gorontalo. Dan meminta pimpinan dewan untuk menindaklanjuti,”ujar Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Gorontalo, Yahya Podungge, membacakan surat masuk saat paripurna DPRD Kabupaten Gorontalo, Jumat (30/9).
Surat tersebut ditandatangani Ketua DPC Demokrat, Arifin Djakani. Sikap Demokrat mendepak dua kader Hanura dari fraksi itu, lantaran tak lagi sejalan. Dua anggota partai Hanura itu, sebelumnya turut menandatangani usulan pembentukan Pansus ‘Perempuan Cadar’ yang sempat menghebohkan jagad Kabupaten Gorontalo, serta melakukan aksi walkout dalam pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Gorontalo. Ketua Fraksi Demokrat Nasir S Potale mengatakan, rapat Pinhar DPC Demokrat yang berlangsung 24 September lalu, bulat mengeluarkan Hanura dari keanggotaan fraksi.
“Kami memang masih mempertimbangkan dan melihat apakah Hanura untuk dipertahankan atau tidak, karena selama ini apa yang menjadi kebijakan Demokrat selalu tidak sejalan dengan Ketua Partai Hanura Kabupaten Gorontalo, Suwandi Musa dan sudah ditegur lewat WA tetapi tidak direspon,” jelas Nasir. Menurut Nasir, awalnya Demokrat merupakan fraksi utuh. Bergabungnya kedua anggota partai Hanura itu bahkan tanpa sepengetahuan dia, awalnya kata Nasir, Amir Habuke selaku ketua DPC Demokrat waktu itu, membuat surat ke DPRD agar kader Hanura digabungkan ke dalam fraksi demokrat.
“Ada yang menghubungi pak Amir Habuke, agar kiranya partai Hanura ini ditampung di fraksi Demokrat. Dan karena kasihan, sehingga pak Amir membuat surat ke DPRD untuk digabungkan tanpa sepengetahuan saya selaku Ketua Fraksi. Hanya karena Pak Amir waktu itu sebagai Ketua DPC Demokrat, kita harap maklum,”ujarnya. Rupanya, kata Nasir, setelah ditampung ke fraksi Demorat, tidak sejalan dengan aturan main fraksi partai berlogo tiga mercy itu.
“Sehingga kami menilai sudah tak sejalan, jadi tak perlu dipertahankan lagi,”tandas Nasir. Sementara itu Ketua Partai Hanura Suwandi Musa mengatakan tak menjadi masalah jika dikeluarkan dari fraksi Demokrat, karena menurutnya masih banyak fraksi lain yang akan menampung dirinya jika lepas dari fraksi Demokrat. “Saya tidak masalah dan saya yakin masih banyak partai yang meminta saya untuk bergabung,” tandasnya. (Wie)












Discussion about this post