Gorontalopost.id – Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Gorontalo, melaksanakan kegiatan edukasi di masyarakat dan sekolah.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh dr Nurhaedah Azis, Sp.KK. FINSDV di Sekolah Dasar Islam Al Azhar, Kota Gorontalo. Dimana dokter Nurhaedah memberikan sosialisasi kepada para anak SD dari kelas 4 sampai kelas 6, Kamis (29/9).
Materi yang dibawakan oleh dokter Nurhaedah sangatlah bagus, mulai dari kenapa harus diajarkan pendidikan seksual pada anak, karena memenuhi rasa ingin tahu anak, mencegah anak melakukan kreativitas seksual yang tidak benar, dan melatih anak agar tidak kaget saat masuk ke masa pubertas, juga menyadarkan anak untuk menjaga organ reproduksi dengan benar.
Dokter juga memberikan trick bagaimana agar anak bisa terhindar dari kekerasan seksual, mulai dari lari ke tempat yang ramai, teriak minta tolong, serta melaporkannya kepada guru. “Inilah pentingnya kenapa pendidikan seksual pada anak usia dini sangatlah penting,” jelas dokter Nurhaedah.
Sementara itu kepala SD Islam Al Azhar, Rahma Safitri mengucapkan terimakasih kepada dokter Nurhaedah bersama IDI wilayah gorontalo yang sudah memberikan edukasi ttg materi ini di SD Islam Al Azhar sebagai tempat untuk melakukan sosialisasi pendidikan seksual pada anak usia dini
“Ini memang bagian dari evaluasi kita, bahwa pendidikan seksual anak itu sangat penting. Apalagi kelas 4 sampai 6 memang sudah mau memasuki masa-masa puberitas, sehingga itu mereka mendapatkan pengetahuan dari awal, apa yang bisa mereka lakukan dan apa yang tidak bisa mereka lakukan,” ujarnya.
Di sisi lain Ketua IDI Wilayah Provinsi Gorontalo, dr. A.R Mohammad Sp.PD.FINASIM menyampaikan bahwa ini adalah kegiatan ini merupakan salah satu program kerja IDI Wilayah Gorontalo masa bakti 2022-2025 diantaranya program edukasi kesehatan kepada masyarakat termasuk kelompok siswa.
“Kedepannya kita akan laksanakan lagi dengan tema dan topik yang lainnya. Karena Pendidikan tentang kesehatan bagi masyarakat sangatlah penting,” pungkasnya. (*)











Discussion about this post