Gorontalopost.id – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberpaa waktu lalu kini mulai berdampak pada harga sejumlah komoditi di pasaran. Salah satunya, beras. Harga beras kini mengalami kenaikan.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, salah satu pasar yang ada di Gorontalo yakni pasar sentral Gorontalo mengalami kenaikan harga beras. Ramli, salah seorang pedagang beras di pasar sentral Gorontalo mengatakan, belum lama ini harga BBM bersubsidi naik sehingga harga beraspun juga ikut naik.
Harga beras yang berasal dari Pinrang, Sulawesi Selatan yang kemudian masuk di Gorontalo biasanya Rp465 ribu per koli sekarang naik menjadi Rp490 ribu per koli.
“Intinya semua harga beras itu naik, hanya saja yang membedakan adalah kualitas beras tersebut misalnya kualitas medium, medium A serta ada juga beras dengan kualitas yang murah,” paparnya.
Sementara itu, dengan naiknya harga pasaran untuk beras mengakibatkan konsumen menurun yang berdampak pada pendapatan per hari oleh pedagang beras.
Kata Ramli, dengan naiknya harga beras kali ini menyebabkan konsumen berkurang hal ini mempengaruhi pendapatannya yang biasanya Rp15 juta per hari sekarang tinggal Rp9 juta per hari.
Saat ini, harga beras jenis membramo awalnya Rp500 ribu naik menjadi Rp525 ribu, superwin Rp530 ribu sekarang Rp550 ribu dan beras jenis ciheran yang awalnya Rp480 ribu sekarang naik menjadi Rp500 ribu per koli.
Yulis Salim, pedagang beras di pasar Sabtu mengatakan, harga beras saat ini untuk kategori murah hanyalah beras dengan kualitas kurang baik. “Itu per liter Rp8 ribu, kalau Rp8.500 sampai Rp10 ribu kualitas mulai bagus,” katanya.
Menurutnya, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi harga beras disebabkan biaya operasional pengangkutan beras juga naik. “Mau tidak mau kita harus menyesuaikan harga beras dengan pengeluaran BBM, karena keuntungan dari jual beras itu tipis,” tuturnya.(Tr-77/dan)











Discussion about this post