Gorontalopost.id – Kontraktor proyek got atau drainase (Saluran Air) di kawasan Jalan Nani Wartabone (eks Panjaitan) Kelurahan Limba U II Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo dikecam banyak pihak. Selain banyaknya kecelakaan yang terjadi, juga diduga menjadi pemicu lumpuhnya perekonomian di kawasan tersebut.
Anehnya, awak media yang hendak meminta penjelasan perihal kelanjutan proyek yang sudah banyak insiden Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) itu sama sekali tidak ada jawaban alias bungkam.
Sepertihalnya wartawan koran ini yang mengkonfirmasi berita sejak Selasa (13/9/22) sekitar 09.50 Wita. Hingga berita ini diturunkan Jumat (16/9/22) sekira pukul 23.00 Wita. Pesan WhatsApp yang dikirimkan hanya diread (baca) tidak ada balasan. Bungkamnya kontraktor ini menjadi tanda tanya besar.
Banyak spekulasi yang muncul, salah satunya kontraktor dianggap sudah tidak mampu mengerjakan proyek tersebut dan lain sebagainya. Seperti yang disampaikan Anggota DPRD Kota Gorontalo Alwin Podungge, bahwa proyek itu sudah lama mangkrak.
“Ternyata proyek itu tidak selesai (mangkrak). Kontraktornya sudah tidak lanjutkan lagi tidak tahu apa alasannya. Sampai hari ini kami dari Dekot terus mempertanyakan kenapa jadi begini,”kata Alwin. Lebih lanjut Alwin berharap agar Pemerintah Kota Gorontalo mendesak kontraktornya tersebut untuk segera menuntaskan proyeknya yang diduga mangkrak tersebut.
Proyek ini banyak menuai sorotan dan kecaman warga, selain menjadi salah satu pemicu banyaknya kecelakaan lalu lintas. Juga, air yang sudah berwarna hitam dan hijau lumut itu telah menimbulkan bau busuk. Tak heran hal ini menjadi sarang nyamuk
Beberapa hari yang lalu ada mobil yang tertabrak kendaraan lain yang menyebabkan mobil tersebut masuk ke dalam drainase. Rudi Utiarahman, bahwa proyek Got yang sudah berbulan-bulan tidak dikerjakan ini sangat membahayakan warga khususnya pengendara kendaraan.
Pasalnya, para pemilik mobil terpaksa memarkir mobil mereka di kedua bahu jalan karena jembatan akses ke halaman rumah mereka sudah terbongkar dengan adanya proyek got. Hal ini tentu membuat jalan menjadi sempit.
“Ini Jalan poros dan tidak begitu lebar. Jika ada mobil diparkir di kedua bahu jalan, otomatis hal ini rawan kecelakaan,”ungkap Rudi. Terpisah Husen Alamri pemilik Kafe dan Warung Kopi (Warkop) di kawasan eks Panjaitan juga mengeluh usahannya tutup semenjak pekerjaan proyek itu dibuka hingga saat ini. “Saya terpaksa tutup karena bau busuk drainase ini masuk hingga ke dalam warkop dan kafe saya. Hal ini tentu membuat pengunjung jadi tidak nyaman,”ungkap Husen.
Pria keturunan arab ini mengakui jika dirinya mengalami kerugian Rp 500 Ribu perhari. Bayangkan saja kerugian itu dikalikan dengan jumlah waktu lamannya pekerjasaan proyek itu hingga saat ini belum tuntas. Husen Alamri hanyalah salah satu dari sekian banyak pemilik usaha yang sudah gulung tikar di kawasan proyek got eks panjaitan tersebut.
Dirlantas Polda Gorontalo Kombes Pol Arif Budiman mengatakan, pihaknya sudah rapat denga Forum Komunikasi Lalu lintas Provinsi Gorontalo pada Kamis (15/9/22).
“Permasalahan proyek pekerjaan jalan sudah dibahas bersama instansi terkait,”kata Arif. Perwira tiga melati ini mengungkapkan, secara khusus pihaknnya nanti akan mengundang juga ke Ditlantas setelah rangkaian giat HUT Lantas.
“Saat ini kami masih fokus kepada kegiatan-kegiatan sosial dalam rangka HUT Lantas,”tandasnya. Sementara itu Kepala Dinas PU Kota Gorontalo Rivaldi Bahsoan mengatakan, pihaknya beberapa hari yang lalu telah memanggil kontraktor dan mempertanyakan kelanjutan proyek tersebut dalam rapat yang digelar oleh dinas PU itu sendiri.
“Saya sudah sampaikan semua lewat rapat mulai dari keluhan masyarakat dan lain sebagainya. Bahkan, Saya sudah tegur lagi. Insya Allah mereka (kontraktor) tetap komit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut,”tutup Rivaldi. (roy)










Discussion about this post