Gorontalopost.id — Warga Desa Payu, Kecamatan Motilango dibuat terkejut dengan terjangan angin puting beliung, sekira pukul 14.30 wita, Ahad (11/9) kemarin. Terjangan angin kencang itu membuat lima rumah warga, dan satu kios milik warga setempat porak-poranda. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, terjangan puting beliung itu berlangsung hanya beberapa menit. Namun tiupan angin sangat kencang, bahkan pusaran angin yang menerjang terlihat jelas, dan sempat direkam dengan kamera telepon gengam. Dalam video yang beredar angin bergerak sangat cepat, dan merusak atap rumah warga yang dilewatinya. Peristiwa ini membuat warga panik, apalagi saat melihat atap rumah berterbangan ,
Kepala Desa Payu, Hasni Tooli saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa puting beliung terjadi di desanya itu. Menurut dia, akibat bencana itu, sedikitnya ada lima rumah mengalami kerusakan. Diantaranya rumah milik Kartin Lagarutu, Ariyanto Lauje, Usman Ajilahu, Kusman Ibrahim, serta Ibrahim Matolula. Ke lima rumah ini mengalami kerusakan yang lumayan parah, terutama bagian atap rumah. Dua rumah yang rusak parah yakni milik Kartin Lagaratu dan Ariyanto Lauje, karena atap seng rumah mereka semuanya nyaris terbawa angin. Bahkan dapur milik Kartin, rusak serta satu buah kios dan depot air minum. “Semua rumah rata-rata mengalami kerusakan, di mana seng dan kayu lata diporak porandakan oleh angin puting beliung, sehingga membuat rumah tidak bisa ditempati,”ungkapnya.
Lanjut kata Hasni, sementara ini warga mengungsi di rumah keluarga dan sekarang butuh makanan siap saji. Ada kurang lebih 38 jiwa, yang terdiri dari rumah milik Kartin Lagarutu dengan jumlah 7 jiwa, rusak atap seng rumah sampai dapur rumah tidak bisa lagi ditempati. Selanjutnya Ariyanto Lauji jumlah 5 jiwa dan mengalami kerusakan atap rumah hampir semua terbang dan tidak bisa ditempati. Usman Ajilahu jumlah 13 jiwa, serta 1 orang balita dan mengalami kerusakan dapur serta rumah milik Kusman Ibrahim, jumlah 3 jiwa, kerusakan seng bagian dapur.
“Setelah kejadian ini disusul hujan deras, sehingga membuat warga harus berteduh di rumah keluarga dan tetangga mereka. Kejadian ini pula, sudah dua kali terjadi. Pada tahun kemarin di dua dusun,” jelasnya Hasni.
Menurut Hasni, mereka sudah melaporkan peristiwa ini kepada pemerintah kecamatan dan nantinya akan diteruskan ke pemerintah kabupaten.
“Kami berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk para korban yang tidak bisa menempati rumah mereka,” harap Hasni.
Secara terpisah Sekretaris Dinas Sosial, Titi Nur saat dikonfirmasi mengaku, untuk bantuan alat dan perabot, masih akan dikomunikasikan dengan pemerintah provinsi.
“Namun kami akan siap membantu khususnya makanan saji dan juga beras yang akan segera diantar, sementara untuk fasilitas perabot masih akan dikomunikasikan,” tandasnya. (Wie)











Discussion about this post