LIMBOTO -GP- Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung siang hingga sore kemarin (5/9) memicu banjir bandang di sejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara. Selain merendam ratusan rumah, perkantoran dan fasilitas kesehatan, banjir juga sempat membuat jalur trans Sulawesi di wilayah utara sempat putus selama kurang lebih tiga jam. Karena banjir sempat merendam jalan trans Sulawesi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Gorontalo Post, hujan deras yang terjadi pada pukul 14:40 WITA, memicu sungai Dutula meluap dan membanjiri jalan dan rumah penduduk. Kondisi ini membuat jalan trans sempat putus dan tak bisa dilalui selama 3 jam.
Di Desa Labanu ada 64 rumah terendam, dengan total 235 jiwa. Banjir ini tersebar di 4 titik atau dusun. Yakni Dusun Jati, Dusun Bohulo, Dusun Limba dan Dusun Tohupo. Desa lain yang terkena dampak yakni Desa Buhu, dengan total 40 rumah, dan 156 jiwa. Banjir tersebar di 2 titik, yakni Dusun Alo dan Dusun Kopi.
Selain itu, di Desa Botumoputi juga terkena dampak banjir. Ada 3 rumah dan 1 Masjid yang terendam. Serta 4 rumah di desa Iloponu.
“Tapi kondisi saat ini air sudah surut dan tidak ada lagi rumah yang terendam,” jelas Kepal Dusun Labanu Pengki.
Ia menjelaskan air muai surut di pukul 16:30 WITA.
“Kami bersama aparat Babinsa dan Bhabinkantibmas sudah melakukan pembersihan dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan warga tetap bisa kembali beraktivitas di rumah,” tambahnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Udin Pango. Ia menjelaskan lokasi memang merupakan daerah rawan banjir.
“Tidak ada korban jiwa, dan banjirnya cepat surut sehingga warga tidak ada yang mengungsi. Saat ini jalur trans sudah bisa dilalui,” tutur Udin Pango.
Di Kabupaten Gorut, banjir bandang juga sempat merendam kawasan perkantoran atau blok plan kantor Bupati. Bahkan rekaman video yang yang beredar di media sosial terlihat banjir sempat memicu kepanikan para PNS. Dalam rekaman itu terlihat sejumlah orang berupaya untuk menyelamatkan kendaraan yang terparkir di halaman kantor saat banjir bandang menerjang. Selain di blok plan, banjir juga menggenangi jalan di beberapa titik, seperti di kompleks SPBU Molingkapoto dan depan Puskesmas Molingkapoto Selatan.
Luapan air yang menggenangi jalan tepat di depan Puskesmas Molingkapoto Selatan tersebut cukup mengganggu arus lalulintas. Pasalnya luapan air yang mengalir dari depan Puskesmas Molingkapoto tersebut debit airnya cukup tinggi dan deras, sementara saluran air yang berada di lokasi tersebut tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi tersebut.
Akibatnya, air meluap hingga ke jalan dan arus airnya juga cukup kencang sehingga kendaraan yang akan melewati ruas jalan tersebut harus menunggu air surut. Untungnya air mulai surut sekitar pukul 14.00 Wita. Sehingga antrian kendaraan mulai terurai.
(nat/abk)












Discussion about this post