GORONTALO – GP – Potensi ikan tuna sirip kuning (yellow fin tuna) di Gorontalo sangat menjanjikan, apalagi daerah ini berada di kawasan teluk tomini yang menjadi tempat terbaik tuna berkembang. Potensi itu bisa dilihat dari tingkat produksi tuna yang terus melonjak, bahkan menjadi komoditi ekspor ke sejumlah negara di asia, seperti Jepang, Malaysia, dan Singapura.
Bank Indonesia mencatat nilai ekspor tuna sirip kuning ke beberapa negara itu, mencapai USD 190.604. “Dengan potensi ikan tuna yang ada saat ini, diharapkan kedepan sektor perikanan Gorontalo dapat tumbuh semakin baik mengingat ikan ini memiliki cita rasa yang lezat dan bergizi, baik dikonsumsi segar maupun menjadi olahan pangan,”ujar Kepala Koordinator Kantor Perwakilan Bank Indonesia Regional Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), Causa Iman Karana, saat menghadiri festival ikan tuna, yang berlangsung di lapangan Ippot Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (2/9).
Kata dia, perikanan tangkap selama ini memang menjadi unggulan sub sektor perikanan Gorontalo, tuna sirip kuning merupakan salah satu komiditas ikan yang paling banyak masuk di perairan Gorontalo.
Selain menjadi komoditi ekspor, ikan tuna juga menjadi sajian utama sejumlah restoran atau rumah makan di Gorontalo. Tidak hanya itu, ikan tuna juga sangat baik diolah menjadi berbagai panganan lezat, seperti abon dan sambal. “Bentuk olahan pangan ini merupakan bagian dari produk UMKM, dan selama ini menjadi binaan Bank Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM perlu didorong berbagai hal seperti program-program pengembangan UMKM yang kreatif dan inovatif dengan dukungan dari berbagai pihak di Gorontalo,”ujarnya.
Causa Iman Karana mengapresiasi pelaksanaan festival ikan tuna yang digelar di Tapa, Bone Bolango. Menurut dia, dampak positif yang dapat dihasilkan dari kegiatan ini adalah eksistensi kuliner dan pariwisata Gorontalo. “Tentunya, kami akan terus berkomitmen untuk mendukung langkah dan upaya dalam menguatkan perekonomian, sekaligus mengajak seluruh masyarakat Gorontalo untuk senantiasa bangga terhadap produk Gorontalo agar tetap lestari dan go global, salah satunya melalui kuliner berbahan dasar ikan tuna,”tandasnya.
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, yang menggas festival Ikan Tuna, menyampaikan, salah satu hal yang mendorongnya menggelar festival ikan tuna, karena ingin membangkitkan brand ikan tuna dari Gorontalo. “Bicara ikan tuna, berarti bicara Gorontalo,”katanya. Selain itu, potensi besar ikan tuna yang dimiliki Gorontalo juga harus berdampak pada perekonomian warga, seperti sektor kuliner dan pariwisata. “Kalau ke Jogja ada kulinernya, maka ke Gorontalo, kulinernya tuna. Mulai sekarang kita bangkitkan,”paparnya. Ia juga menyampaikan perlu meningkatkan kualitas para nelayan di Gorontalo, sehingga tangkapan tuna akan lebih banyak dan berkualitas. “Ada kebiasaan, kalau sudah dapat satu ekor tuna, seminggu itu tidak melaut, karena itu sudah mencukupi. Itu yang harus kita ubah, bukan begitu lagi,”paparnya. Festival ikan tuna sendiri menghadirkan booth yang diisi para pelaku UMKM. Masyarakat pengunjung bisa menikmati beragam masakan tuna. (tro)












Discussion about this post