Gorontalopost.id – Kenderaan yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti solar dan pertalite di SPBU, kini didata. Plat nomornya dicatat dalam sebuah alat elektronik. Seperti yang terlihat di salah satu SPBU di Kota Gorontalo, Jumat (26/8). Selain didata, para pengendara juga diarahkan mendaftar pada aplikasi mypertamina. Kebijakan ini terkait rencana pembatasan BBM bersubsidi, agar tepat sasaran.
Di Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi memberi sinyal pembatasan BBM subsidi pertalite dan solar. Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam konferensi pers tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Kemenko Perekonomian terkait kebijakan subsidi BBM, Jumat (26/8).
“Penyesuaian mungkin perlu untuk dipertimbangkan di dalam kerangka untuk memperbaiki dari manfaat distribusi bagi masyarakat,” kata Sri Mulyani. Hal itu dilakukan karena dari ratusan triliun rupiah subsidi energi yang dianggarkan dinikmati kelompok yang relatif mampu.
“Dan, ini berarti kita mungkin akan menciptakan kesenjangan yang sedikit lebar dengan subsidi ini karena yang mampu menikmati dana subsidi ratusan triliun dan yang tidak mampu tidak menikmati,” imbuhnya.
Selain itu, Menkeu menerangkan pemerintah akan tetap memyiapkan subsidi sebagai shock absorber. Artinya subsidi yang telah naik tiga kali lipat sebanyak Rp 502 triliun tidak akan dicabut. Tak hanya melakukan perbaikan perihal distribusi BBM kepada masyarakat. Pemerintah juga akan terus menjaga anggaran APBN agar tetap sehat pada dua tahun mendatang guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi.
Terakhir, Menkeu menyebut akan mendorong gotong royong pada masyarakat yang relatif mampu untuk berkontribusi lebih banyak dibanding masyarakat kurang mampu.
“Semuanya gotong royong kelompok masyarakat yang relatif mampu harus mengontribusikan lebih banyak, dibandingkan masyarakat yang tidak mampu yang harus kita bantu dengan berbagai instrumen. Dari mulai bansos sampai dengan subsidi, tapi yang tepat sasaran,” pungkasnya. (tro/jp)












Discussion about this post