Gorontalopost.id – Sejumlah undangan yang hadir di Istana Negara saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan ke 77 RI, berusaha mengikuti lirik lagu Binte Biluhuta, lagu daerah Gorontalo yang dibawakan orkestra dan paduan suara nasional, Gita Bahana Nusantara, binaan Kemendikbud-Ristek, Rabu (17/8). Lagu binte biluhuta, menjadi lagu daerah Gorontalo pertama yang dinyanyikan di istana negara, pada upacara peringatan HUT RI.
Dibawa konduktor seorang perempuan, DR. Natania Karina, dengan iringan orkestra dipadu alat musik etnik seperti rebana, gendang, seruling, dan sape, lagu binte biluhuta begitu merdu dan indah di dengar, apalagi yang menyanyikan adalah paduan suara hasil seleksi dari seluruh Indonesia. Ada 131 putra-putri terbaik yang diseleksi dari 34 provinsi, bersama 68 orang musisi muda, yang membawakan binte biluhuta di hadapan Presiden RI Joko Widodo, Wapres Maruf Amin, dan seluruh pejabat negara yang hadir di istana.
Binte Biluhuta merupakan lagu daerah tentang makanan khas masyarakat Gorontalo, yakni sop jagung (milu siram atau binte biluhuta). Makanan ini merupakan sup yang terdiri dari jagung, ikan atau udang yang di racik sedemikian rupa hingga menghasilkan suatu menu yang sangat lezat dan panas serta memiliki tiga rasa yang khas yakni manis, asin dan pedas. Binte merupakan bahasa Gorontalo yang artinya jagung, dan biluhuta artinya disiram (kuah).
Lagu binte biluhuta merupakan lagu daerah ketiga dalam medley lagu daerah dinyanyian paduan suara Gita Bahana Nusantara, setelah sebelumnya ada lagu Indung-indung dari Kalimantan Timur. Salah satu penyanyi yang tergabung dalam Gita Bahana Nusantara,
Adelvienaya Mahardika Hiola, kepada Gorontalo Post, kemarin, mengaku bangga bisa bergabung dengan gita bahana nusantara, dan tampil di istana negara. Lebih bangga lagi, kata Naya, karena dalam medley lagu-lagu daerah, ternyata ada lagu daerah Gorontalo.
“Yang pilih lagu (binte biluhuta) dari mereka (panitia/pelatih). Mereka yang usulkan, karena katanya lagu Gorontalo nanti kali ini, dan yang diusulkan binte biluhuta,”kata Naya. Alumni SMA Negeri Paguat, yang saat ini sedang kuliah jurusan radiologi Poltekes Muhammadiyah Makassar ini, mengatakan, mereka latihan sejak Juli. Pertama 25 juli-2 agustus berlatih secara daring, dan 7 agustus sampai 14 agustus berlatih luring. Selain Naya, ada tiga pemuda lainya dari Gorontalo yang bergabung dengan gita bahana nusantara, mereka adalah Rizki, Diska, dan Farhan, ketiganya dari Kota Gorontalo.
“Kami diseleksi tahun 2021, tahun lalu juga tampil tapi secara daring. Nah tahun ini tidak ada seleksi lagi, kami yang ditunjuk,”katanya. Menurut Naya, tidak ada kendala selama latihan lagu-lagu daerah, termasuk binte bilihuta. Hanya memang, awal-awal latihan ada terdapat kesalahan lirik dan penyebutan pada lagu binte biluhuta, tapi itu langsung dibetulkan. “Kami yang dari Gorontalo yang membantu membetulkanya,dan bisa dinyanyikan dengan baik,”tandasnya. (tro)











Discussion about this post