Gorontalopost.id – Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 77, pemerintah sepertinya memberikan ‘kado istimewa’ berupa kenaikan harga sejumlah kebutuhan masyarakat. Seperti harga tiket pesawat yang naik 15-25 persen, harga mie instan yang naik hingga tiga kali lipat, hingga tarif ojek online (ojol) juga naik. Baru-baru ini, Pertamina juga sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Bahkan, Presiden Joko Widodo mengindikasikan akan terjadi kenaikan BBM subsidi mengingat beban subsidi bahan bakar dari APBN terlalu berat.
Untuk tiket pesawat dari Gorontalo ke Jakarta, saat ini berkisar Rp 2,7 juta hingga Rp 2,9 juta. Sedangkan dari Gorontalo ke Makassar, berkisar Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta. Kenaikan harga tiket pesawat mendapat restu dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Melalui Keputusan Kemenhub nomor 142 tahun 2022 tentang besaran biaya tambahan (surcharge) Yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, maskapai diizinkan mengenakan biaya tambahan (surcharge) paling tinggi 15 persen dari batas atas untuk pesawat jet. Lalu, untuk pesawat udara jenis propeller atau baling-baling paling tinggi 25 persen dari tarif batas atas.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono mengatakan, kebijakan ini perlu ditetapkan agar maskapai memiliki pedoman dalam menerapkan tarif penumpang.
“Secara tertulis, himbauan ini telah kami sampaikan kepada masing-masing direktur utama maskapai nasional, untuk dapat diterapkan di lapangan,” ujar Nur Isnin dalam keterangan resminya.
Maskapai Garuda Indonesia masih terus memantau kondisi harga avtur pesawat, seiring restu Kementerian Perhubungan soal penyesuaian harga tiket pesawat imbas dari fluktuasi harga bahan bakar.
Langkah Garuda Indonesia diketahui berbeda dengan maskapai penerbangan lainnya yang telah melakukan penyesuaian harga tiket pesawat yang dijual. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebut pihaknya akan menyikapi kebijakan tersebut secara cermat dan seksama.
Utamanya mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bakar avtur terhadap kebutuhan penyesuaian harga tiket. Ditambah dengan tetap mengedepankan pemenuhan kebutuhan masyarakat atas aksesibilitas layanan penerbangan. “Kami percaya kesadaran atas pentingnya keselarasan upaya untuk tumbuh dan pulih bersama di tengah situasi pandemi yang berkepanjangan menjadi esensi penting guna memastikan ekosistem industri transportasi udara dapat terus bergerak maju memaksimalkan momentum pemulihan. Oleh karenanya, kiranya komitmen ini yang harus terus dijaga oleh seluruh pihak,” kata Irfan dalam keterangannya, Kamis (11/8).
Selain itu, pihaknya akan mengikuti aturan yang diberlakukan mengenai harga tiket pesawat. Utamanya mengacu pada tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) disamping kebijakan penunjang yang berkaitan dengan harga tiket.
Terpisah, Pengamat Penerbangan Gatot Raharjo menyikapi positif langkah Garuda Indonesia. Ia menyarankan maskapai penerbangan lainnya juga melakukan hal serupa. Sebab, jika melihat perkembangan global, harga avtur sebenarnya masih fluktuatif. Di mana tren tidak hanya naik, namun terkadang turun. Seperti pada bulan ini harga avtur turun jika dibandingan dengan bulan-bulan sebelumnya.
“Dari data yang ada harga Avtur pas bulan Juli rata-rata Rp18.431/liter sedangkan di Agustus ini rata-rata Rp. 15.5740/liter. Harga inikan turun, lalu kenapa para operator lainnya mulai menaikan tarifnya. Seharusnya demi menjaga daya beli masyarakat yang mulai tumbuh kenaikan harga tiket harus disikapi dengan cermat dan bijak,” bebernya.
Tidak hanya harga tiket pesawat yang naik, tarif ojol pun demikian. Menteri Perhubungan lewat Kepmenhub nomor KP 564 tahun 2022, menekankan tarif ojol efektif naik pada 14 Agustus 2022. Aturan tersebut menggantikan aturan sebelumnya yaitu KM Nomor KP 348 Tahun 2019 serta dilakukan dalam rangka menyesuaikan kenaikan biaya operasional ojol. Untuk seterusnya, aturan baru untuk ojol ini akan menjadi pedoman sementara bagi penetapan batas tarif atas dan tarif bawah ojek online.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, dengan adanya aturan ini maka tarif layanan ojol akan dibagi menjadi tiga zonasi. “Zona I yaitu meliputi Sumatera, Jawa (selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Bali,” kata Hendro, Selasa (9/8). Kemudian Zona II yaitu meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Zona III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku dan Papua.
Untuk besaran biaya jasa batas bawah layanan transportasi ojol di zona I yaitu biaya jasa batas bawah sebesar Rp1.850 per kilometer dan biaya jasa batas atas sebesar Rp2.300 per kilometer.
“Sementara untuk biaya jasa minimal di zona I dengan rentang biaya jasa antara Rp9.250 sampai Rp11.500,” ucap Hendro.
Kemudian di zona II yaitu biaya jasa batas bawah sebesar Rp2.600 per kilometer, biaya jasa batas atas sebesar Rp2.700 per kilometer, dan biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa antara Rp13.000-Rp13.500.
Selanjutnya untuk zona III yaitu biaya jasa batas bawah sebesar Rp2.100 per kilometer, biaya jasa batas atas sebesar Rp2.600 per kilometer, biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa antara Rp10.500 -Rp13.000.
Sementara itu, mie instan juga mengalami kenaikan harga, bahkan kabarnya hingga tiga kali lipat. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan angkat bicara mengenai kenaikan harga mi instan. Dimana diakui memang terjadi kenaikan harga tapi tipis. “Jadi kalau mi sekarang memang sudah naik sedikit, inflasi kita kan 4,9 persen, kira-kira segitu naiknya selama beberapa bulan,” kata Zulhas, Kamis (11/8).
Dia juga mengomentari soal statemen Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan mie instan berpotensi naik tiga kali lipat. Menurutnya itu hanya sebuah kiasan. “Pak Menteri (Pertanian) itu mau menyemangati agar kita menggunakan singkong atau tanaman dalam negeri, dalam bahasa melayu itu kiasan,” katanya.
Meski begitu, dia menjelaskan harga gandum memang sempat naik akibat gagal panen Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. kemudian ditambah perang yang terjadi di Ukraina dan Rusia membuat pasokan gandum juga semakin terbatas.
“Tapi dari hasil diplomasi presiden sekarang barangnya ini sudah keluar nih. gandum sudah banyak membanjiri pasar. terlihat dari Australia panen raya, AS panen raya, Kanada Panen raya. Jadi gandum ini berlimpah mungkin Oktober sudah turun trennya.” katanya. Dia juga memastikan pada bulan Oktober atau November akan harga gandum akan turun karena stok yang berlebihan.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengatakan kontribusi harga gandum terhadap cost produksi mie instan hanya 15 persen sehingga mustahil jika mie instan bisa melonjak hingga 3 kali lipat.
Dia juga melihat dari pasokan Gandum akan melimpah pada bulan Oktober, dimana harga gandum saat ini sudah mengalami tren penurunan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengingatkan adanya kemungkinan harga mi instan di pasaran naik sampai tiga kali lipat. Penyebabnya adalah impor gandum dari Rusia dan Ukraina terganggu. “Di sana (Rusia dan Ukraina), gandum tertimbun 180 juta ton. Jadi hati-hati yang banyak makan mi dari gandum, besok harganya tiga kali lipat itu,” ujarnya dalam Webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Senin (8/8).
Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah mendorong negara-negara di dunia menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk sulitnya mendapatkan gandum. Menurut Syahrul, ada 62 negara yang terganggu pasokan pangannya akibat ketegangan geopolitik dua negara itu. Syahrul kemudian meminta maaf karena kementeriannya harus secara ekstrem meenggamblangkan informasi tersebut.
Sebenarnya, kata dia, gandum sebagai bahan baku mi instan tersebut tersedia stoknya, namun harganya sangat tinggi. Sementara itu, Indonesia masih harus mengimpor bahan baku itu lantaran gandum sulit ditanam di Indonesia. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini lantas mengimbau agar masyarakat dapat mengkonsumsi bahan pangan lainnya yang bisa menjadi subtitusi gandum, seperti singkong, sagu, dan sorgum.
“Kalau saya sih pilih kita makan aja sorgum. Kenapa? Ya karena menghadapi tantangan-tantangan ini nggak kecil di Kementerian Pertanian,” ucapnya. (tro/net)
Harga Naik Jelang HUTRI
TIKET PESAWAT
Kepmen Hub 142/2022
Penyesuaian harga naik 15-25 persen
TARIF OJOL
Kepmen Hub KP 564/2022
Zona III : Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua
– Batas bawah Rp2.100/KM
– Batas atas Rp2.600/km
– Biaya jasa Rp10.500 -Rp13.000
MI INSTAN
Menteri Pertanian : Potensi Naik 3 Kali Lipat
Pemicu : Pasokan gandum akibat perang Ukraina-Rusia
BBM NON SUBSIDI
Kepmen ESDM No. 62 K/12/MEM/2020
Gorontalo :
– Pertamax Turbo Rp 18.250
– Dexlite Rp 18.150
– Pertamina Dex Rp 19.250
– Pertamax Rp 12.750











Discussion about this post