GORONTALO – GP – Anggota komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, prihatin dengan banyaknya anak yang berkonflik hukum. Kendati begitu, srikandi Partai Golkar ini menekankan, hak mereka sebagai anak tetap harus dilindungi. Anak kata Idah, merupakan generasi penerus yang kedepan akan mengambilalih kepemimpinan di negeri ini. “Perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, sebagai upaya melindungi hak-hak anak agar bisa tumbuh dan berkembang, secara optimal, tanpa kekerasan dan diskriminasi,”ujar Idah Syahidah, saat sosialisasi pencegahan anak berkonflik dengan hukum, berlangsung di SMA Negeri 3 Gorontalo, Kamis (11/8).
Era saat ini, yang ditopang dengan kemajuan teknologi, rentan bagi anak terlibat dalam perkara hukum. Menurut Idah, ada berbagai kasus konflik hukum yang melibatkan anak-anak, yakni usia 12 dan dibawah 18 tahun, seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang atau napza, pencabulan, serta tindak pindana lainya seperti pencurian, maupun penganiayaan. “Yang sering terjadi di kalangan anak-anak ngelem, dan napza,”ujar Idah.
Solusi yang diberikan agar hak-hak anak tetap terlindungi adalah dengan melakukan rehabilitasi. Di Gorontalo, lanjut Idah, ia bernisiasi mendirikan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Ummu Syahidah, dan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Ummu Syahidah. Lembaga- lembaga ini yang kemudian menangani mereka, agar tidak sampai masuk sel atau lembaga pembinaan khusus anak (LPKA). “Karena mereka adalah anak-anak bangsa yang harus diselematkan. Tanpa mereka memiliki kesempatan memperbaiki dirinya sendiri, dan kita tidak mengupakayan rehabilitasi, (maka) mereka akan masuk ke sel, LPKA,”terang Idah.
Jika sudah begitu, maka cita-cita mereka seperti ingin menjadi pegawai negeri, anggota Polri atau TNI akan hilang. Berbeda ketika ditangani LPS atau IPWL, mereka direhabilitasi, dan diberikesempatan memperbaiki diri untuk meneruskan cita-cita. Idah sangat yakin, dengan hak-hak anak yang terlindungi, Indonesia kedepan akan lebih maju. “Untuk itu, kami sosialisasi betapa pentingnya mencegah anak terlibat hukum. (Anak-anak) kalian adalah masa depan bangsa Indonesia, 2045 Indonesia emas, kalian yang memimpin bangsa ini lebih maju,”ujar Idah dihadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari para siswa itu.
“Kesempatan ini, saya titipkan bangsa ini ke tangan kalian, kalian yang akan memimpin. Dan tantangan yang hadapi mendatang, (tentu) berbeda dengan yang ibu /bapak hadapi saat ini,”tambah Idah. Ia berharap, generasi saat ini dan akan datang bisa menghadapi tantangan dengan tetap berkarakter dan beretika. (tro)












Discussion about this post