Gorontalopost.id – Perbedaan pandangan terjadi ditubuh enam fraksi di Dekab Bonbol. Ini menyusul adanya beragam sikap fraksi saat merespon adanya usulan ranperda penyertaan modal BUMD yang diajukan pemda diparipurna pembicaraan tingkat pertama. Selasa(2/8) kemarin.
Dimana dari enam fraksi yang ada. Dua diantaranya yakni fraksi PPP dan fraksi Golkar saja yang belum sepenuhnya setuju menerima usulan ranperda itu untuk dibahas. Sementara keempat fraksi sisanya yakni fraksi Nasdem Amanah, Demokrat,Gerindra, dan fraksi Gabungan PKS dan PDIP menyatakan sikap menerima untuk dibahas di Dekab Bonbol. Adapun alasan fraksi PPP menurut Faisal Mohie untuk paripurna pembicaraan perubahan ranperda pemyertaan modal BUMD ini fraksinya memandang belum akan menyetujui untuk dibahas.
Ini mempertimbangkan substansi dari perubahan perda yang disebutnya hanya untuk memudahkan pencairan penyertaan modal. Semestinya kata Faisal substansi pengajuan ranperda ini bukan disitu. Tetapi bagaimana BUMD bisa berkembang mengingat selama ini telah diberi ruang dengan kondisi yang ada agar diharapkan BUMD bisa bangkit.
” Namun kalau kemudian mengharapkan penyertaan modal kami mengangap tidak berbeda dengan sebelumnya makanya fraksi PPP belum menerima untuk dibahas melalui mekanisme DPRD, ” jelas diparipurna terbuka secara umum itu.
Fraksi Golkar juga demikian, punya pandangan sama dengan PPP. Melalui juru bicara Sofyan Wahidji mengatakan paripurna tingkat I ini pihaknya sama membenarkan penyampaian Faisal Mohie. Dimana dirinya menilai BUMD masih belum menunjukan kinerja lebih baik lagi. sehinggga baginya pengajuan ranperda ini harus didahului dengan pemaparan direktur BUMD guna melihat sejauh mana kegiatan yang sudah dilaksanakan agar pemda bisa menambah modal usaha.
” Sehingga catatan dari kami seperti itu dulu. Nanti setelah mendengarkan pemaparan direktur BUMD kami baru akan menentukan sikap apakah dibahas mungkin ini hanya tambahan saya, ” Jelas Sofyan.
Sikap dua fraksi itu beda dengan fraksi lainnya. Dimana aleg Fraksi Nasdem Amanah sebelumnya dengan ringkas dan jelas menyampaikan pandangannya yang setuju untuk membahas ranperda tersebut. Demikian pula dengan fraksi Gerindra yang menurut aleg Tahir Badu memilih untuk menerima lebih dulu usulan itu.
” Bagi saya Gerindra sedikit berbeda kami justru anggap terima dulu ini kemudian kita bahas kegiatan yang sementara dan sudah dilakukan BUMD kalau kita menolak kita tidak ada ruang untuk mendapat informasi olehnya fraksi gerindra bersikap terima kita akan tindaklanjuti dipembahasan sejauh mana perusahaan ini berjalan, ” Tegasnya.
Robby Hunawa juga demikian setuju untuk lebih dulu dibahas. Karenanya ia menerima ranperda itu.” Oleh sebab itu kami menerima untuk dibahas sesuai mekanisme namun kami sepakat dengan yang disampaikan Fraksi Golkar sebelum kita sepakat maka kami akan meminta direktur untuk memaparkan bisnis plan terhadap modal ini, ” ujarnya.
Sedangkan fraksi gabungan Keadilan Perjuangan melalui Amran Mustapa menyatakan sikap menerima. ” Perbedaan biasa maka pandangan kita hampir sama pada intinya kami memberikan pandangan kritis tapi kami akan sampaikan pada pembahasan nanti olehnya kesimpulannya kami menerima untuk dibahas” Jelas aleg Senior itu.
Menyikapi pandangan beberapa fraksi ketua Dekab Bonbol Halid Tangahu berharap kedepan jika adanya pembahasan ini ada kiat masukan sejumlah aleg agar BUMD bisa melangkah lebih cepat. Untuk itu ia ranperda diterima untuk dibahas. ” Walaupun ada perbedaan itu hal biasa dalam berdemokrasi yang jelas itu mengingatkan BUMD harus lebih cepat lagi, ” tutupnya. (csr)












Discussion about this post