Gorontalopost.id – Seorang nelayan, warga Desa Torosiaje, Popayato, Kabupaten Pohuwato, Ferdi Langke (51), ditemukan tak bernyawa, setelah dua hari dinyatakan hilang. Ia ditemukan tim SAR gabungan, dalam kondisi mengapung diperairan laut Sulawesi Tengah, Selasa (26/7).
Informasi yang dirangkum, beberapa hari sebelumnya, tepat pada Ahad (24/7), pria paruh baya asal Dusun Jati itu pamit melaut. Sehari berlalu, Olis yang merupakan istri korban pun mulai khawatir, dengan keberadaan Ferdi yang tak biasanya enggan mengabari orang rumah.
Olis bersama anggota keluarga lain mencoba menghubungi ferdi via telepon. Sayang, upaya keluarga tak membuahkan hasil. Merasa tak puas, Olis bersama anggota keluarga lainya segera melakukan pencarian diperairan Popayato pada Senin (25/7), hingga menemukan perahu yang ditumpangi Ferdi mengapung tak bertuan.
Setelah diperiksa, benar saja perahu itu milik Ferdi, namun Ferdi tak kunjung menampakkan diri. Keluarga langsung melaporkan kejadian ini dan meminta pertolongan. Tak berselang lama, Tim SAR gabungan dari unsur Basarnas, TNI-Polri, BPBD Pohuwato serta unsur pemerintah desa dan masyarakat, langsung melakukan pencarian.
Tak hanya di wilayah perairan Popayato, pencarian dilakukan hingga ke wilayah Perairan Lemito-Wanggarasi. Beberapa personil Polsek Lemito dikerahkan membantu upaya pencarian. Setelah itu, pada Selasa (26/7) kemarin, tepatnya pukul 08.20 Wita, warga menemukan sesuatu yang diduga jasad manusia di wilayah perairan Pulau Lalaye, Sulawesi Tengah. Menyadari itu adalah jasad Ferdi, warga segera meminta pertolongan tim SAR Gabungan yang menyebar.
Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka.
Danpos SAR Marisa, Alfrits M. Rotiie, mengungkapkan jika jasad korban pertama kali ditemukan nelayan yang ikut membantu pencarian bersama tim SAR Gabungan. Jasad korban jelas Alfrits, ditemukan berada disekitar Pulau Lalaye, wilayah perairan Sulawesi Tengah. Tak hanya itu, dugaan awal kematian Ferdi, kata Alfrits adalah kecelakaan saat berada di atas perahu.
“Sudah ditemukan, kami tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi jasad korban pukul 08.20 Wita pagi tadi (Kemarin,red). Dugaan kami, yang bersangkutan mengalami trouble hingga membuat dia jatuh dan tenggelam. Bisa jadi faktor cuaca juga membuat dia kesulitan naik lagi ke perahu,” ungkap Alfrits usai turut serta mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka.
Lanjut Alfrits, saat proses evakuasi tim tidak menemukan kendala apapun, evakuasi jenazah Ferdi berjalan lancar dan dilakukan dengan cepat, meskipun kondisi cuaca saat proses evakuasi dilakukan cukup berombak.
“Saat evakuasi tadi tim tidak ada kendala, cuaca juga aman tadi. Hanya saja, sedikit agak berombak, jadi kami tim gabungan dibantu dengan masyarakat nelayan sekitar, mudah untuk melakukan evakuasi. Sekarang jenazah sudah dibawa pihak keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan,” tutupnya. (ryn)










Discussion about this post