Gorontalopost.id – Persoalan tunjangan guru daerah terpencil,masih mencuat bahkan dalam reses di Bulango Ulu belum lama ini masuk menjadi bagian yang diaspirasikan oleh masyarakat.
Bagaimana tidak pasca tidak lagi dibiayai di APBN, masih banyak kekhawatiran para guru daerah terpencil di Bulango Ulu yang tidak dibayarkannya lagi tunjangan tersebut. Merespon hal itu, aleg Faisal Mohie memastikan optimis persoalan itu bisa terselesaikan.
Pasalnya perjuangannya beberapa kali ke Kementerian pendidikan, dan kementerian desa tidak sia-sia sebab terakhir kalinya lagi ia bertemu dengan komisi X DPR RI berjanji akan mengundang kementerian terkait untuk menuntaskan persoalan itu. Hasilnya kata Faisal terbukti ada beberapa kasus yang sama dibeberapa daerah lain dan akhirnya dibayarkan kembali.
” Begitu dimohonkan dan diselaraskan apa yang ada di Kementerian desa dan dengan data yang ada di Kementerian Pendidikan diselaraskan kembali akhirnya mendapat kesimpulan tunjangan guru terpencil dibeberapa daerah lain itu dibayarkan oleh APBN, ” jelasnya.
Faisal akui jika persoalan ini dibebankan di APBD tentu tidak akan mampu. Meski begitu sebagai wujud dukungan dan kepedulian pemerintah pada sektor pendidikan maka pihaknya bersama berupaya mengakomodir walaupun dengan anggaran yang sangat terbatas.
” kami coba anggarkan tidak lebih Rp 500 Ribu. Memang kalau dilihat 500 Ribu itu kecil tapi jika dikalikan banyak tentu sangat membebani.
Tetapi karena kami sangat berkeinginan dan berharap guru kita diwilayah luar bersemangat mendidikan anak didik kita maka sekalipun ditengah APBD kita tetap menganggarkan. Memang tidak sebesar APBN maka kami berharap bisa diambil alih lewat APBN agar bisa mencukupi kebutuhan guru kita yang ada didaerah terpencil, pungkasnya belum lama ini. (csr)












Discussion about this post