Gorontalopost.id – Ketua Dewan Kabupaten Bone Bolango(Dekab Bonbol) Halid Tangahu merasa pesimis jika pemerintah menerapkan penggunaan aplikasi peduli lindung untuk membeli minyak goreng.
Pasalnya ia mengaku tidak akan berjalan efektif lantaran masih banyak masyarakat Bonbol yang kemungkinannya tidak memiliki Android untuk menggunakan aplikasi sebagai syarat membeli minyak goreng tersebut.
” Ini kan program pemerintah pastinya kita tidak akan menghalangi tapi kemungkinan didaerah ini masyarakat banyak yang tidak punya android. Jangankan pakai internet, pada saat mengurus vaksin kemarin saja justru banyak masyarakat yang masih menggunakan bukti manual berupa lembaran kertas ketimbang menggunakan aplikasi, ” Ujarnya
Halid merasa baiknya dicarikan solusi yang lain saja untuk mengatur persoalan itu. Mengingat ketika penerapannya nanti tentu yang diharapkan tidak harus langsung dipaksakan. Melainkan butuh terlebih dahulu disosialisasikan.” Karena yang lain belum bisa mengoperasikan hp android, apalagi banyak yang tidak punya hp, jaringan disejumlah wilayah juga terbatas, ” Jelas Halid.
Senada wakil ketua Dekab Bonbol Zainudin Pedro Bau juga merasa tidak akan berjalan mulus. Mengingat imbasnya malah dirasa memberatkan bagi kalangan masyarakat kecil. Dia meminta kepada pemerintah daerah untuk mensosialisasikan penggunaan aplikasi pedulilindungi untuk pembelian minyak goreng curah. Apalagi ia menilai tingkat kemampuan masyarakat yang tidak sama merata dalam penggunaan teknologi. Belum lagi semua daerah terkoneksi internet yang memadai.
“Kalau seandainya pakai aplikasi itu ribet, tapi kalau pakai NIK KTP, mungkin bisa,” ujarnya
Karena penggunaan aplikasi PeduliLindungi membantu mengawasi rantai penjualan minyak goreng curah disemua tingkat penjual hingga konsumen. Olehnya ia berharap pemda mensosialisasikannya secara humanis.(csr)












Discussion about this post