Gorontalopost.id – Setelah suskes melaksanakan FGD Penelusuran Arsip Sejarah musik Daerah Gorontalo Polopalo, tahun lalu. Maka Universitas Terbuka (UT) Gorontalo menindaklanjutinya apa yang menjadi rekomendasi FGD tersebut yakni melalui Program PkM dengan judul “Strategi Meningkatkan Usaha Kreatif Industri Polopalo Masyarakat Desa Bua Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo”. Kegiatan itu yang di awali dengan Sosialisasi melalui Malam Pagelaran musik Tradisional Polopalo dan Bombolionu.
Ketua Panitia Zuchri Abdussamad yang juga sebagai Tutor UT Gorontalo pada Prodi DIV Kearsipan, menjelaskan bahwa setelah kegiatan sosialisasi akan dilanjutkan dengan kegiatan Bimtek bagi 15 orang peserta warga Desa Bua. Bimtek akan dilaksanakan pada Tanggal 13 14 Juli 2022.
“PkM ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun. Tahun pertama 2022 yaitu Upaya pelestarian alat musik Polopalo di Desa Bua, Tahun kedua 2023 yaitu Bisnis Plan, Tata Kelola Keuangan dan Produksi Industri Polopalo di Desa Bua dan Tahun ke tiga 2023 Desa Bua menjadi Desa Budaya, Wisata Budaya, Wisata Edukatif, dan Marketing,” ujarnya.
Sementara itu Direktur UT Gorontalo Andi Suci Anita, SP., MP menjelaskan bahwa LPPM UT Gorontalo selalu merespon usulan pengabdian kepada masyarakat yang di usulkan oleh Dosen UT. “Sesuai Skim yang ada dan telah di verifikasi oleh tim seleksi program PkM Kantor pusat LPPM UT Tahun 2022 sebagaimana yang telah dilakukan kepada tim Zuchri Abdussamad dan Rosnawaty Ishak sekarang ini yakni SKIM PkM Nasional Desa Wisata. PkM ini bertema PkM Usaha Kreatif Industri Polopalo Menuju Desa Wisata Budaya,” jelas Zuhri.
Malam Pagelaran musik tradisional dibuka langsung Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. H, Nelson Pomalingo, MPd dan dihadiri pula Wakil Bupati Gorontalo Bapak Hendra S Hemeto, ST., M.Si. dan beberapa pimpinan SKPD, juga ketua FKP RRI Prof Dr H. Ramly Utina, M.Pd Bupati Nelson menjelaskan bahwa seiring berkembangnya zaman, popularitas alat musik Polopalo saat ini tidak lagi diminati masyarakat khususnya di Kabupaten Gorontalo bahkan hampir seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo. Hal ini disebabkan kurangnya upaya pelestarian yang dilakukan untuk tetap mempertahankan keberadaan alat musik Polopalo ini.
Pada malam tersebut dimeriahkan dengan penampilan dari komunitas masyarakat Desa Bua menampilan tarian dana dana, dari Komunitas RRI masing masing Callysta fans club dengan musik Bombolionu, PAP fans club, hadir pula Rileks fans club. (wan)










Discussion about this post