GORONTALO – GP – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, DR. A.W Thalib, mengatakan, migrasi siaran televisi analog ke siaran televisi digital yang saat ini sedang berlangsung, disambut antusias masyarakat. Sebab ternyata, kualitas gamar televisi yang dihasilkan siaran televisi digital sangat bersih, dan memiliki teknologi yang canggih. “Kami (DPRD) bersama KPID sudah keliling-keliling desa, mensosialisasikan apa itu ASO (analog switch off), siaran televisi digital. Dan masyarkat menyambut baik,”kata DR. A.W Thalib.
Menurut dia, memang sudah saatnya untuk beralih dari siaran analog ke siaran digital. “Masyarakat banyak diuntungkan, siaran (kanal) lebih banyak, gambarnya bersih, jernih, dan yang paling penting juga gratis. Tidak bayar,”kata A.W Thalib, baru-baru ini. Dari soasialisasi ASO yang dilakukannya selama ini, masyarakat masih banyak belum tahu tentang siaran televisi digital.
Padahal, jika melihat agenda yang ada, ASO paling lambat 2 November sudah diberlakukan total seluruh Indonesia. Gorontalo, kata dia, sudah dimulai sejak 30 April 2022, secara bertahap siaran analog dimatikan. “Kalau sudah dimatikan, Analog Switch Off, maka tidak adalagi siaran televisi. Maka kami harapkan ke lembaga penyiaran, karena masih banyak yang belum tahu siaran digital, dan set top box (STB) untuk masyarakat miskin belum terdistribusi, maka dijalankan dua-duanya, analog jalan, siaran digital juga sudah mengudara. Dan itu yang terjadi saat ini,”jelasnya. Bertahap siaran analog memang akan dimatikan. “Sehingga masyarakat harus benar-benar siap dengan siaran televisi digital,”terangnya.
DR. A.W Thalib menambahkan, selain menggencarkan sosialisasi, pemerintah, dan lembaga penyiaran, sudah harus mempercepat ditribusi STB bagi masyarakat penerima. Jangan sampai, lanjut dia, sudah saatnya ASO, tapi STB belum juga dibagikan. “Sudah ada komitmen pemerintah dan lembaga penyiaran, itu harus segera direalisasikan. Di Gorontalo baru sebagian kecil masyarakat penerima yang mendapat STB itu,”paparnya. “Kalau masyarakat mampu, silahkan beli STB secara mandiri. Saya yakin tidak ada ruginya ini siaran televisi digital,”katanya.
Sebelum, ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo, Safrin Saifi, menekankan jika peralihan siaran analog ke siaran digital sudah menjadi keharusan, sebab hak masyarakat mendapatkan siaran televisi yang berkualitas benar-benar dijamin. “Hanya dengan antena, menambahkan STB untuk televisi yang belum support digital. Itu siaran televisinya gratis seumur hidup. Tidak ada iuran bulanan, dan siaranya tidak ada yang diacak,”kata Safrin. “Yang hobi siaran bola, pasti tidak akan kecewa karena kanalnya diacak, atau banyak semutnya. Ini tidak, gambarnya bersih, dan jernih. Sangat bersih walau pun itu tv tabung,”tambah Safrin.
Cara beralih ke siaran tv digital sangat gampang. Bila televisi di rumah sudah didukung tuner standar DVBT2, maka yang dilakukan cukup scanning ulang program siaran. Siaran televisi digital pasti bisa ditangkap. Yang perlu diingat, siaran digital itu gambarnya bersih dan suaranya jernih. Jika masih ada semutnya, maka itu masih siaran analog. Maka, yang dilakukan adalah menambah dekoder penangkap siaran, namanya Set Top Box (STB). STB dibagikan secara gratis bagi masyarakat miskin, di Gorontalo ada 44.334 unit STB yang akan dibagikan ke masyarakat. “Penerima bantuan STB, tidak perlu mengantri, tapi lembaga penyiaran yang akan memasangnya langsung di rumah-rumah,”kata Staf Khusus Menteri Kominfo Rosarita Niken Widiastuti.
Bagi yang tidak termasuk penerima bantuan STB, maka membelinya secara mandiri. Sudah tersedia di toko-toko elektronik, yang perlu diingat, pastikan saat membeli STB atau pesawat televisi digital ada keterangan produk telah tersertifikasi Kementerian Kominfo. Tanda sertifikasi memberikan jaminan kesesuaian teknologi, spesifikasi teknis dan keamanannya. Bila teknologi atau spesifikasi teknisnya berbeda, perangkat tersebut belum tentu bisa menangkap siaran tv digital di Indonesia secara optimal. Daftar perangkat yang sudah tersertifikasi bisa dilihat di website siarandigital.kominfo.go.id. Untuk data termutakhir (diperbarui pada 11 Januari 2022), klik https://sertifikasi.postel.go.id/sertifikat/publish. Tanda lainnya yang lebih populer adalah adanya tulisan “Siap Digital”, atau logo Maskot Digital Indonesia (MODI) dalam kemasan. (tro)












Discussion about this post