TILAMUTA – GP – Siaran televisi digital sudah bisa dinikmati di wilayah Kabupaten Boalemo. Penyelenggara multipleksing, Trans TV, menjadi lembaga penyiaran yang pertama memancarkan siaran televisi digital di wilayah ini. Masyarakat Boalemo cukup menyediakan set top box (STB) untuk pesawat televisi yang belum didukung perangkat penangkap siaran digital, dan antena UHF, untuk bisa menyaksikan siaran televisi digital yang gambarnya bersih dan suaranya jernih.
Migrasi televisi analog ke siaran digital, didukung penuh pemerintah Kabupaten Boalemo. Penjabat Bupati Boalemo, Hendriwan, menyebut, migrasi dari analog ke siaran digital merupakan kebutuhan. “Memang sudah saatnya beralih kesiaran digital. Pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Boalemo sangat mendukung,”kata Penjabat Bupati, Hendriwan, saat menerima audiens Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo dan Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo, di rumah dinas bupati Boalemo, baru- baru ini.
Terkait dengan penyaluran STB di wilayahnya, Hendriwan menekankan agar dilakukan koordinasi lintas sektor, ia menginginkan ada validasi data, sehingga sasaranya tepat dan cepat. “Bagaimana ketika masyakat yang dapat STB tapi ternyata tidak punya televisi, itu juga bisa jadi perhatian,”ujar Hendriwan. Selain itu, kata dia, yang perlu diantisipasi adalah kawasan atau wilayah blank spot sinyal televisi terestrial. Geografis Kabupaten Boalemo yang berbukit, atau di kawasan pesisir biasanya tak terjangkau sinyal terestrial siaran televisi. “Masyarakat masuk daftar penerima STB, tapi wilayahnya tidak punya sinyal. Itu persoalan juga,”katanya.
Ia memastikan KPID bersama lembaga penyiaran yang menyalurkan STB kemasyarakat, tentunya dibantu oleh pemerintah daerah dari OPD teknis, para camat, desa hingga ketingkat dusun. “Agar dapat berkolaborasi dan bersinergi untuk suksesnya penyaluran bantuan STB tersebut yang didukung dengan akurasi data penerima,”tandasnya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Boalemo, Ulqia Kiu menyebutkan, pendistribusian bantuan, termasuk STB merupakan hal krusial yang perlu didukung dengan data yang akurat. Jangan sampai terjadi gejolak sosial di tengah masyarakat. Sebagai catatan,lanjut Ulqia, dari pertemuan antara KPID, Diskominfo bersama Penjabat Bupati Boalemo itu, akan ditindaklanjuti dengan Rakor terpadu untuk sinkron data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dijadikan acuan penyaluran STB, sebagai lokus penerima bantuan. “Jumlah SBT tahap satu ASO untuk Kabupaten Boalemo sebanyak 8.062 KPM, tersebar di 7 kecamatan yang ada. Dan total agregat DTKS Kabupaten Boalemo per April 2022 sebanyak 39.000 KPM,”ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPID Provinsi Gorontalo, Rajib Ghandi Ismail mengatakan, sejak analog switch off (ASO) tahap pertama yang dimulai 30 april diberlakukan, pihaknya bersama Kominfo dan DPRD terus melakukan sosialisasi migrasi televisi analog ke digital. “Sebab masih banyak masyarakat yang belum tahu, apa itu ASO, apa itu siaran digital. Yang mereka tahu siaran digital itu di smarphone, youtube atau internet. Padahal bukan,”terang Rajib.
Siaran televisi digital, lanjut Rajib merupakan hak publik untuk menyaksikan siaran televisi yang berkualitas. Hak publik itu kini difasilitasi oleh pemerintah melalui Kominfo dengan program ASO. “Sehingga layar televisi itu menampilkan gambar yang bersih, tidak ada semutnya. Ini teknologinya sangat canggih. ASO itu berarti hak publik mendapatkan siaran televisi berkualitas benar-benar terwujud,”katanya. Untuk saat ini, lanjut Rajib, di Boalemo baru ada satu penyelenggara multipleksing yang mengudara, yakni Trans TV dengan empat saluran, yakni Trans TV, Trans 7, CBNC, dan CNN. Lembaga penyiaran lain sedang dalam proses penyiapan jaringan. “Kami mendorong lembaga penyiaran agar segera menyusul trans tv. Masyarakat sudah mua beralih ke siaran digital,tapi siaran televisi dari lembaga penyiaran (selain trans tv grup) belum ada,”ujarnya.
Seperti diketahui, program ASO telah berlangsung sejak 30 April 2022. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Kementerian Kominfo terus melakukan monitoring atau pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaan ASO berdampak minimal di masa transisi. “Kami bekerja dalam satu koordinasi yang baik agar jika ada masalah di lapangan segera dapat diatasi, termasuk dengan distribusi set top box (STB)-nya,”ujarnya baru-baru ini.
Menteri Johnny menyatakan pelaksanaan penghentian total siaran analog dilakukan dengan menimalkan dampak di masa transisi. “Saya tentu sangat berharap agar multiple ASO yang merupakan bagian dari keberpihakan pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo memastikan migrasi ke tv digital dengan masa transisi dengan dampak yang minimal,” tandasnya. Menkominfo mengharapkan agar masyarakat dapat menikmati variasi siaran yang lebih baik dengan kualitas yang lebih baik. “Seluruh rakyat Indonesia dengan dilaksanakan TV digital penuh ini bisa menikmati variasi dan varian siaran yang lebih banyak, baik itu film yang lebih baik, kanal TV yang lebih bervariasi, termasuk TVRI yang saat ini dengan berbagai jenis program bisa menjangkau masyarakat lebih luas di tanah air,” tuturnya.
Saat ini terdapat lebih dari 600 kanal siaran televisi yang ada di Indonesia, oleh karena itu Menteri Johnny mendorong Lembaga Penyiaran Swasta, Komunitas dan Lokal yang sudah beroperasi dapat segara bergabung dalam siaran digital agar bisa memudahkan masyarakat menikmati siaran digital. “Saya berharap LPS yang saat ini sudah beroperasi dan lembaga penyiaran komunitas dan lokal itu bisa segara bergabung dan memastikan siarannya dapat melayani masyarakat dan masyarakat dapat menikmati siaran televisi digital,” ungkapnya. (tro)












Discussion about this post