Gorontalopost.id – Polemik PDAM Bone Bolango masuk babak baru. Pasalnya pengunduran diri direktur PDAM Yusar Laya disaat kondisi permasalahan keuangan sedang menimpa Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Bulango tersebut memunculkan banyak kabar tak sedap.
Bagaimana tidak, saat Dekab Bonbol memanggil pihak manajemen PDAM guna merespon surat permintaan LSM Jaman untuk mencari tahu permasalahan yang lagi disorot publik di Rapat Dengar Pendapat(RDP) Selasa(7/6) kemarin.
Terungkap bahwa beberapa permasalahan PDAM pasca ditinggal mundur Direktur Yusar Laya itu yakni seperti gaji karyawan yang belum dibayarkan. Sebab meski dipertemuan itu pihak manajemen membantah tidak semua gaji karyawan yang dimaksud tidak dibayarkan. Namun nyatanya masih ada sisa gaji sejumlah karyawan yang belum dibayarkan. Besarannya pun relatif bermain diangka Ratusan ribu perorangnya.
Ketua Dekab Bonbol Halid Tangahu mengaku terlalu banyak kebocoran. Pasalnya jika saja dikaitkan dengan persoalan gaji, ia merasa mustahil mengapa baru sekarang jadi permasalahan ketimbang dari dulu yang anggarannya selalu digelontorkan cukup besar.
Selain persoalan gaji karyawan yang dipermasalahkan, kata Halid ada juga persoalan terkait pembuatan berbagai kontrak-kontrak proyek pengadaan instalasi. Namun sayangnya kata Halid kontrak yang dibuat itu sudah berjalan tapi tidak ada anggarannya. Ditanya apakah bakal menjadi status piutang masalah itu baginya belum diketahui.
“Saya rasa kalau operasional jelas pasti dari dulu tidak jadi seperti begini, ” ujar Halid
Begitu juga soal aset-aset yang kabarnya tidak tahu kemana beserta persoalan nama karyawan yang diduga dijaminkan ke Bank. ” Itu baru juga dengar-dengarkan harus ada keluhan langsung dari karyawan bersangkutannya cuma kita harapkan kedepannya bisa memanggil baik dari Bendahara Direktur lama dan pihak pihak Bank yang dihutangkan gaji karyawannya, ” jelasnya.
Dari kondisi itu ia pastikan PDAM bukan lagi sekedar sakit tapi diumpamakannya seperti orang yang sudah diimpus parah.
Frangky Max Kadir salah satu perwakilan LSM mengakui perlu persoalan ini disikapi dengan membentuk Pansus agar supaya publik memgetahui secara terbuka. Pentingnya ini bukan tanpa alasan mengingat banyak persoalan seperti penyertaan modal, tagihan kontrak dan gaji karyawan yang belum terpenuhi semuanya.
” Sehingga bisa memikirkan seperti apa solusinya karena memang persoalan lain itu hanya memang karena persoalan yang timbul dari pihak yang ada hubungannya dengan PDAM tetapi bukan kepentingan dari pada PDAM itu sendiri, ” Ujarnya.
Menjawab segala yang terungkap didalam rapat itu. Asisten dua Yusni Bulilio yang ditunjuk plt direktur PDAM mengaku tugasnya saat ini fokus mempersiapkan rekrutmen direktur PDAM nanti. Selain itu ia tengah gencar memaksimalkan semua karyawan untuk turun ke pelanggan untuk memaksimalkan penagihan. ” Karena penerimaan kecil terus biaya operasional besar. Baru kita punya harga air disini cuma Rp 3 Ribu perak satu kubik. Jadi penerimaan dengan pengeluaran operasional dan gaji karyawan itu tidak sesuai, ” jelasnya.
Terkait kebocoran pendapatan ia pun selalu mewanti petugas untuk tidak ada lagi kejadian seperti itu. Apalagi ia yakin tidak ada kebocoran sejak menggunakan sistem penagihan berbasis aplikasi non tunai.
” Tugas saya sebagai Plt terbatas, mengambil kebijakan strategis tidak bisa jadi kita harus cepat melakukan rekrutmen yang berkompeten dan secara terbuka. Saya juga gencar lakukan penagihan dan memperbaiki jaringan yang rusak nah seperti sekarang di Longalo putus, ” ujarnya
Diakhir penyampaiannya ia akui tugasnya menjadi Plt Direktur PDAM ditengah kondisinya saat ini sangat berat. ” Uh berat sekali tugas saya. Sementara PDAM tidak bisa berhenti karena ini pelayanan kebutuhan masyarakat, air bersih itu pelayanan dasar tidak boleh tidak. Itu kewajiban pemerintah, ” pungkas Yusni Bulilio.
Karena banyaknya masukan dirapat untuk segera dibuat Pansus untuk penyelesaian masalah PDAM. Maka Halid Tangahu pastikan dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk pansus. ” Kita akan buat pansus ini untuk menyikapi banyaknya permintaan yang masuk dirapat dari semua pihak, ” ujar Halid. (csr)












Discussion about this post