GORONTALO – GP – Seiring pelaksanaan analog switch off (ASO) di wilayah Provinsi Gorontalo, pemerintah bersama lembaga penyiaran penyelenggara multipleksing menyiapkan set top box (STB) gratis bagi rumah tangga miskin (RTM). Mengutip siaran pers Kominfo, pada Februari 2022 lalu, untuk Gorontalo terdapat 48.334 STB yang akan didistribusikan ke masyarakat. STB tersebut nantinya dibagikan oleh Metrotv sebanyak 5.893 unit, RCTI sebanyak 13.931 unit, RTV sebanyak 8.579 unit, SCTV sebanyak 14.046 unit, dan trans tv sebanyak 5.885 unit.
Ketua komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, AW Thalib, berharap komitmen lembaga penyiaran agar segera mendistribusikan STB ke masyarakat penerima. Ia mengatakan, dalam kunjungan langsung ke sejumlah desa yang dilakukan DPRD bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo untuk mengecek kesiapan siaran televisi digital, rata-rata desa belum menerima pembagian STB. “Daftarnya ada, misalnya di desa A penerima STBnya sekian, tapi belum ada yang didistribusikan,”kata AW Thalib. Tidak hanya itu, ASO dan migrasi ke siaran televisi digital masih banyak yang belum mengetahuinya. Makanya, pihaknya mendorong agar sosialisasi secara langsung terus dilakukan.
Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, bersama KPID Gorontalo dan Kominfo daerah, dalam beberapa pekan terakhir intens melakukan sosialisasi ke masyarakat. Seperti yang berlangsung di Desa UIapato A, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (2/6). Masyarakat begitu antusias, ketika menyaksikan siaran televisi digital yang bersih, tanpa ‘semut’, suaranya jernih dan memiliki teknologi yang canggih. “Jadi bapak/ibu, siaran televisi digital itu tidak menggunakan kuota internet, bukan parabola atau tvkabel. Ini gratis, lihat gambarnya bersih kualitas HD, tidak ada semut seperti televisi analog,”ujar Wakil Ketua KPID Gorontalo, Rajib Ghandi.
Dijelaskanya, siara televisi digital bisa diterima hanya dengan menggunakan antena UHF. “Yang sudah ada antena, tidak perlu beli baru, antena lama bisa, tinggal tvnya di-set lagi,”katanya. Memang untuk pesawat televisi yang belum support digital, diharuskan menambah alat penangkap siaran digital, yakni set top box. “STB ini gratis bagi masyarakat miskin, sudah ada data penerimanya. Bukan kepala desa yang ngatur, pemasanganya langsung dari lembaga penyiaran,”ujarnya.
Nantinya, kabel antena masuk ke STB, dan dari STB menggunakan kabel HDMI atau RCF (kabel tiga warna) ke pesawat televisi. “Pilih pengaturan di pesawat televisi, lalu cari siaran seperti biasa. Hasilnya seperti ini, terang sekali gambarnya,”ujar Rajib sambil memperagakan penggunaan STB ke pesawat televisi di hadapan masyarakat.
Sebelumnya, dikutip dari kominfo.go.id, Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ismail, (25/2), menyatakan, sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran, pemerintah membantu penyediaan set top box bagi rumah tangga miskin agar dapat menerima siaran televisi digital pada saat dilakukannya ASO. Dalam ketentuan tersebut, penyediaan set top box bersumber dari komitmen penyelenggara multipleksing. “Apabila jumlahnya belum mencukupi maka Pemerintah dapat melengkapinya dengan pembiayaan dari APBN atau sumber lainnya yang sah,” jelas Plt. Dirjen PPI Kementerian Kominfo.
Menurut Plt. Dirjen PPI Kementerian Kominfo, daftar daerah yang akan mendapatkan bantuan set top box beserta pihak dari penyelenggara multipleksing dipublikasikan melalui https://komin.fo/stbASO1. “Masyarakat dapat melihat dalam tautan itu untuk mengetahui daerah yang terdampak ASO serta jumlah set top box yang akan diterima di masing-masing desa. Dan diketahui juga penyelenggara yang bertanggung jawab untuk penyediaan set top box di desa tersebut,” jelasnya.
Secara nasional, set top box yang disiapkan untuk ASO tahap pertama sebanyak 3.202.470 unit, Adapun rincian sesuai pembagian sumber penyediaan terdiri dari: 893.044 unit dari grup SCM (SCTV dan Indosiar) 842.631 unit dari grup MNC (RCTI dan Global TV) 454.749 unit dari grup Trans Media (Trans TV dan Trans7) 519.930 unit dari grup Media (Metro TV) 368.990 unit dari grup RTV, dan 87.277 unit dari Pemerintah.
Kemenkominfo mengimbau masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar RTM dan menggunakan siaran televisi digital untuk membeli set top box secara mandiri. Di pasaran STB sudah banyak dijual, beberapa toko elektronik di Gorontalo, menjual STB dengan harga bervariatif, mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per unit. “Bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar rumah tangga miskin calon penerima bantuan set top box dan sehari-harinya menggunakan siaran televisi analog, kami mengimbau agar segera membeli set top box secara mandiri dan tidak menunggu sampai siaran televisi analog dihentikan,” ungkapnya.
Kementerian Kominfo telah mendapat dukungan dari para produsen elektronik dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan set top box. “Kebutuhan set top box akan terpenuhi dan tidak menjadi halangan untuk pelaksanaan ASO bertahap sampai dengan 2 November 2022,” tegas Plt. Dirjen PPI Kementerian Kominfo.
Ia juga mendorong lembaga penyiaran terus meningkatkan kualitas siaran digital dan menggencarkan sosialisasi kepada pemirsa agar beralih ke siaran digital. “Mari kita bersama-sama memanfaatkanpeluang digitalisasi televisi untuk menghadirkan siaran yang bersih, yang jernih, dengan mutu program-program siaran yang informatif dan menjadi sarana hiburan yang sehat di tanah air,” ungkapnya.
Seperti diketahui ASO secara bertahap dilakukan, pada 30 April 2022 beberapa wilayah sudah mematikan siaran analog, dengan begitu tanpa siaran digital tidak adalagi siaran televisi. ASO secara keseluruhan akan diberlakukan pada 2 november 2022 mendatang. (tro)












Discussion about this post