Gorontalopost.id – Penurunan angka stunting di Kabupaten Bone Bolango dipercepat. Sasaran dari program ini mulai dari calon pengantin hingga ibu menyusui.
“Permasalahan stunting tidak hanya berkaitan dengan urusan gizi anak. Akan tetapi yang perlu diperhatikan juga adalah kesiapan dan pengetahuan dari calon pengantin,”kata Wakil Bupati Bone Bolango, Dr. Merlan S. Uloli pada rapat koordinasi lintas sektor percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Bone Bolango tahun 2022, di Hotel Toewawa, Selasa (31/5/2022).
Kegiatan itu dirangkaikan dengan pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bone Bolango serta penandatanganan komitmen bersama antara Camat dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se Kabupaten Bone Bolango. Menurut Srikandi Bone Bolango ini, calon pengantin memang harus disiapkan agar mereka tahu apa yang harus disiapkan sebelum menikah dan sebelum hamil.
Mereka harus mengerti betul apa yang harus dilakukan karena belum tentu semua pengantin itu tahu. Olehnya itu, Wabup Merlan menilai perlu dilakukan pendampingan terhadap calon-calon pengantin.
”Tidak hanya calon pengantin, remaja, ibu hamil, dan ibu setelah melahirkan atau ibu menyusui adalah target pencegahan stunting dan percepatan penurunan stunting di Bone Bolango.
Hal ini karena stunting terjadi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak bayi masih dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Kita tahu bersama bahwa permasalahan stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 HPK.
“Stunting pada akhirnya mengakibatkan pertumbuhan anak terganggu, salah satunya tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya.”Balita stunting umumnya terlihat pada usia dua tahun, meski kekurangan gizi terjadi pada periode 1.000 HPK. Efek stunting adalah menghambat pertumbuhan dan memengaruhi tingkat kecerdasan anak,”tandas Merlan. (roy)












Discussion about this post