Gorontalopost.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, mengabaikan usulan penjabat Bupati Boalemo yang dikirim Pemprov Gorontalo. Tiga calon penjabat Bupati yang masih diusulkan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, tak satu pun yang pilih Mendagri Tito Karnavian.
Mantan Kapolri itu, lebih memilih stafnya di Kemendagri untuk ditugaskan ke Boalemo, yakni DR. Hendriwan yang keseharianya sebagai Direktur Pendapatan Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri.
Pengusulan calon Pj Bupati Boalemo yang dilakukan mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, berdasar pada UU nomor 10 tahun 2016. Pengangkatan Hendriwan diluar dugaan, sebab namanya bukan dari tiga nama yang diusulkan, yakni Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo, Sukri Botutihe,Kadis Kumperindag Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, dan Kadis PUPR Handoyo Sugiarto.
Hendriwan sendiri resmi dilantik Pj Gubernur Hamka Hendra Noer, di rumah dinas gubernur, Ahad (22/5) siang. Ia resmi menggantikan Anas Jusuf yang purna tugas, kemarin.
“Pada hari ini Tanggal 22 Mei Tahun 2022 saya Penjabat Gubernur Gorontalo atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi melantik Dr. Hendriwan, M.Si sebagai penjabat Bupati Boalemo, berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 131.75/1179 Tahun 2022 Tanggal 12 Mei 2022,” ucap Pj Gubernur Hamka Hendra Noer, dalam kata-kata pelantikanya, kemarin.
Penjabat Bupati Boalemo mempunyai tugas penting diantaranya, memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, memelihara ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Selanjutnya hal-hal seperti pejabat dan mutasi pegawai, perijinan, pengusulan pemekaran daerah, serta kebijakan yang berbeda dengan program sebelumnya harus mendapat persetujuan Mendagri.
“Paling penting tugas penjabat adalah memfaslitasi persiapan Pemilu serentak dan Pilkada Kabupaten Boalemo tahun 2024, serta menjaga netralitas ASN.
Saya meyakini karena kita sama – sama ASN pak Hendriwan, pasti kita akan tegak lurus pada arahan Presiden dan akan melaksanakan tugas dengan sebaik – baiknya,” tegas Hamka
Pelantikan Penjabub Boalemo dihadiri mantan Bupati Boalemo Anas Jusuf bersama istri.
Unsur Forkopimda Boalemo juga nampak hadir beserta sejumlah pimpinan OPD provinsi dan Pemkab Boalemo.
MENDAGRI DIANGGAP TAK MENGHARGAI
Sementara itu, diabaikanya usulan Pemprov Gorontalo untuk Penjabup Boalemo, mengundang reaksi masyarakat di kabupaten berjuluk damai bertasbih itu. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Herman Bater, kepada hargo.co.id (Gorontalo Post grup) mengatakan, keputusan Mendagri Tito Karnavian tersebut, sangat nyata tak menghargai usulan Pemprov orontalo.
“Penunjukan Penjabup dari Kemendagri menunjukan, bahwa seakan-akan Gorontalo tidak memiliki pejabat mumpuni yang memenuhi syarat untuk menjadi Penjabup,”ujarnya.
Menurutnya, jika alasannya dikarenakan salah satu satu calon yang disinyalir mendapat penolakan misalnya, maka ada dua nama lagi yang bisa jadi pilihan, tapi ironisnya Mendagri mencoret seluruhnya.
Kata dia, dengan adanya pengabaian usulan tersebut, harusnya Pemprov Gorontalo bereaksi, bukan malah sebaliknya, pasrah begitu saja. Kata dia, guna apa minta pengusulan, jika akhirnya tetap juga tak dipakai usulan itu.
“Sudah nyata-nyata Mendagri tak menghargai usulan Pemprov Gorontalo,” sesal Herman Bater. Kementerian Dalam Negeri, tak ada penjelasan resmi terkait diabaikanya usulan Pemprov Gorontalo tersebut. (tro)











Discussion about this post