Gorontalopost.id – Sebanyak 4.784 rumah tangga di Kota Gorontalo akan menjadi sampel Sensus
Penduduk (SP) 2020 lanjutan. Hal itu terungkap pada sosialisasi SP 2020 lanjutan dan pencanangan kelurahan cinta statistik, Kamis (12/5) di Ball Room, Hotel Aston Gorontalo.
“Dari jumlah sampel yang dicakup sebanyak 3.043.600 rumah tangga di seluruh Indonesia, sebanyak 4.784 rumah tangga terdapat di Kota Gorontalo,” ucap Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, ketika membuka sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan sosialisasi SP 2020 lanjutan itu.
Marten mengatakan, penentuan sampel akan dilakukan oleh petugas bersamaan dengan pemutakhiran rumah tangga. Dua hal itu, kata Marten, merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan SP 2020 lanjutan.
“Setelah melakukan penentuan sampel dan pemutakhiran rumah tangga, kegiatan selanjutnya yakni pendataan. Penentuan sampel, pemutakhiran rumah tangga, dan pendataan akan dilakukan secara serentak diseluruh wilayah Indonesia,” sambung wali kota dua periode itu.
Ia menambahkan, SP 2020 lanjutan akan dilakukan mulai bulan ini hingga Juni 2022 mendatang. SP lanjutan, imbuh Marten, akan menggunakan sistem qusioner yang memuat pertanyaan, yang lebih banyak dan lebih kompleks atau disebut sebagai SP 2020 lanjutan.
Sensus penduduk sendiri, lanjut Marten, merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) nomor 16 tahun 1997 tentang Badan Pusat Statistik (BPS) diamanatkan untuk melaksanakan sensus penduduk di sekurang-kurangnya sekali dalam sepuluh tahun.
“Dalam perjalanannya, sensus penduduk di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka. Yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. SP 2020 merupakan SP yang ketujuh,” tandasnya.
Masih kata Marten, selain amanat UU, penyelenggaraab SP juga direkomendasikan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang dituangkan dalam “Principles and Recomendations for Population and
Housing Censuses” (UN, 2008).
“SP 2020 juga merupakan upaya Indonesia untuk menuju satu data kependudukan. Pelaksanaan SP 2020 beralih menggunakan metode kombinasi melalui pemanfaatan data administrasi kependudukan dari Kementerian Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai data dasar dalam pelaksanaan SP 2020. Rangkaian kegiatan SP 2020 dilaksanakan ke dalam dua tahapan yaitu pendataan penduduk tahun 2020, kemudian akan dilanjutkan dengan SP 2020 lanjutan pada tahun ini,” kata Marten panjang lebar.
Lebih lanjut, Marten mengemukakan, pada tahun 2020, pendataan dilakukan dengan SP secara online dan SP September 2020. Output dari tahapan ditahun 2020, lanjut Marten, adalah jumlah penduduk Indonesia yang dirinci ke dalam beberapa variabel.
“Adapun data-data terkait demografi, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi serta informasi
penting lainnya dikumpulkan dalam SP 2020 lanjutan untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN bidang kependudukan,” tutur mantan ketua DPRD Provinsi Gorontalo itu.(rwf)












Discussion about this post