Gorontalopost.id – Malam nanti, tradisi tumbilotohe atau malam pasang lampu digelar serentak di Gorontalo. Tradisi yang hanya hanya ada saat tiga malam terakhir ramadan ini bakal berlangsung semarak.
Di sejumlah wilayah persiapan tumbilotohe sudah sangat matang, lampu botol disiapkan, penyangga dipasang disisi-sisi jalan, bahkan ada yang dibentuk mirip terowongangan, pintu gerbang (baca : alikusu) juga disiapkan, lampu hias listrik juga nampak dominan.
Prediksi lebih semaraknya tumbilotohe itu bisa dilihat dari antusias masyarakat, mereka urunan menyemarakkan tradisi yang sudah turun temurun ini. Bahkan persiapanya dilakukan sejak dua pekan lalu. Misalnya, di kawasan Tanggidaa atau Jln Hos Cokro Aminoto, Kota Gorontalo.
Warga setempat sudah lebih dari dua pekan ini mempersiapkanya. Mereka mengkolaborasikan tradisi tumbilotohe dengan cara milenial yang keninian sehingga membuat lokasi ini cocok untuk swa foto.
Kendati begitu, tetap mengedepankan tumbilotohe yang tradisional yakni menggunakan lampu botol. Lebih dari lima ribu lampu botol disiapkan, dan akan dinyalakan mulai bakda magrib, petang nanti.
Penyelenggara tumbilotohe tanggidaa, DR.Salma Hasan mengaku, pihaknya tidak saja mempersiapkan tumbilotohe yang semarak, tapi tim kesehatan pun juga disiagakan.
Sebab memang, biasanya, tumbilotohe tanggidaa sangat padat pengunjung. Tahun ini, menurut Salma Hasan, sedikit ada perubahan, misalnya lampu di kawasan pertokoan yang ada di Hos Cokroaminoto tidak dipasang, karena mengganggu aktivitas belanja masyarakat.
Nantinya, malam nanti saat pemasangan perdana tumbilotohe, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha akan hadiri. Mereka mengundang Wali kota yang didahului dengan buka puasa bersama.
“Kita tetap pertahankan budaya lama, yakni menggunakan lampu botol. Memang sekarang sudah ada lampu (hias) listrik, tapi lampu botol tetap dipasang,”katanya.
Di kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo, juga tak kalah semarak. Sepintas jika lampu dinyalakan kawasan ini bak kota metropolitan yang gemerlap lampu warna warni.
Rema muda setempat memang merancangnya lebih keninian, sehingga mengundang banyak orang untuk datang berkunjung.
Tak hanya masyarakat umum, warga kampus juga antusias menggelar tumbilotohe lebih meriah. Seperti yang disiapkan mahasiswa fakultas teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Kawasan gerbang kampus di kampus Bone Bolango disulap menjadi kawasan festival tumbilotohe. Azhar Sumaza, pengurus Senat Mahasiswa Teknik, mengatakan, mereka mengangkat tema ‘cahaya ramadhan menuju kemenangan’ pada tumbilotohe kali ini, dengan label Festival Mopolaito Lipu Hulondalo.
Perayaan tumbilotohe juga semarak hampir di seluruh wilayah di kabupaten/kota di Gorontalo. (mg03/mg04/mg05/tro)











Discussion about this post