Gorontalopost.id – Perjalanan dua pemuda asal Gorontalo Andy Harvin Thaib (26) dan Chairul Ma’atini (27) untuk menunaikan ibadah Haji di tanah suci dengan naik sepeda, terus menunjukan perkembangan signifikan.
Dari target tujuh negara yang akan dilintasi menuju tanah suci Arab Saudi, kini dua ekspeditor Muslim Youth Journey ini telah berada negara Singapura. Rencananya Selasa (26/4) hari ini, Andi dan Chirul melanjutkan perjalanan ke Malaisya.
Setelah menaklukan medan perjalanan menggunakan sepeda di sejumlah daerah di Indonesia sejak bertolak dari Kota Gorontalo Ahad 06 Juni 2021 lalu.
Kini dua anggota Mapala Universitas Negeri Gorontalo itu telah berada di negara Singapura sejak 16 April 2022, setelah hampir dua pekan berada di Kota Batam.
Singapura dipilih sebagai negara pertama yang mereka lewati, lantaran jarak yang dekat, dan proses administrasinya menggunakan transportasi laut tidak terlalu ribet.
“Kami berdua tidak jadi lewat Malaisya dari Batam, sebab selain jaraknya cukup jauh, juga agak ribet pengurusan administrasi lewat kapal penyebrangan.
Kami lebih memilih dari Batam ke Singapora karena hanya 45 menit naik kapal penyebrangan, dari batam sudah kelihatan singapura,”kata andi Harvin Thaib.
Untuk tiket naik kapal penyebrangan dari Batam ke Singapura kata Andi sebesar Rp 350 Ribu perorang untuk one way (Sekali datang,”red). Ongkos tiket itu sudah termasuk sepeda tunggangan mereka.
Andi mengaku bersyukur saat bertolak ke Singapura dari Batam, dilepas oleh Ketua Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) Batam. Setibanya di Singapura Andi mengaku disambut oleh teman-teman komunitas sepeda Singapura.
“Antusias mereka (Komunitas Sepeda Muslim Singapura) MaasyaAllah sungguh luar biasa, Kami jadi pusat perhatian mereka.
Kami disambut bak artis di masjid Sultan Singapura, pas di momen itu kami juga bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Mohammad Faisal dan beliau sangat antusias juga dengan niat mulia ini sehinga menambah spirit buat kami,”ungkap andi.
Ketika disinggung soal kegiatan yang dilakukan selama sembilan hari berada di Singapura, Andi mengaku lebih kepada silaturahmi dengan teman-teman komunitas sepeda, sharing pengalaman mereka yang pernah jalan jauh ke luar negeri seperti ke Malaisya hingga Thailand.
Dari sharing pengalaman itu Andi mengaku telah banyak pendapat masukan-masukan positif, misalnya terkait rute-rute tertentu yang direkomendasikan oleh komunitas sepeda untuk diintasi nanti degan mudah.
“Ya, ada rute-rute tertentu yang mereka rekomendasikan kepada kami untuk jalan, lebih dekat dan mudah,”kata Andi. Adapun selama sembilan hari di Singapura Andi dan rekannya Chairul terus melakukan silaturahmi.
Untuk tempat tinggal di Singapura pihaknya tingggal di Arab Street, nginapnya mereka cari penginapan yang harganya terjangkau.
Dalam kesempatan silaturahmi itu, Andi dan Chairul juga tak lupa membawa marchendise yang dijual sebagai penambah pendanaan.
Andi juga tak lupa terus berdakwah khususya kepada sesama komunitas sepeda muslim di Singapura. Hal ini diakui Andi menjadi spirit dalam meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
“Selanjutnya kita akan melintasi Malaisya lewat Zohor baru yakni perbatasan Malaisya dan Singapura yang nantinya menjadi kota pertama di Malaisya yang akan kami lintasi setelah Singapura, jaraknya hanya 20 Kilometer atau setengah hari perjalanan naik sepeda. Doakan ya Kami bisa terus lanjutkan perjalanan berikut yakni ke Malaisya,”tandas Andi. (roy).











Discussion about this post