Gorontalopost.id – Warga yang hendak mengurus surat keterangan dari desa atau kelurahan, tak perlu mengantri di kantor desa, apalagi sampai menunggu kepala desa. Cukup lewat aplikasi website.desa.id dan layanan.desa.id, sejumlah layanan di desa sudah bisa didapatkan.
Hal ini digambarkan dalam aksi teatrical pada peluncuran Gorontalo Digital, yang digagas Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Selasa (19/4) kemarin, di Hotel Aston Gorontalo.
Gorontalo Digital merupakan program digitalisasi layanan pemerintah di desa, sehingga masyarakat akan mudah mendapatkan pelayanan, lebih efektif, efisien, informatif, transparan, dan akuntabel.
Program ini nantinya akan menyasar seluruh desa dan kelurahan di Gorontalo. Tahap awal, 20 desa yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dijadikan pilot projec.
“Di mana 22 desa tersebut sebagai daerah studi tiru dari pemerintah desa yang ada disekitarnya. Untuk selanjutnya program ini akan menyasar kurang lebih 734 desa/kelurahan,”ujar Kadis Kominfo dan Statistik, Masran Rauf.
Kata dia, Gorontalo Digital tak sekadar slogan, tapi program ini benar-benar nyata hingga ketingkat layanan masyarakat. “Kami akan lahirkan dua bagian sistem digital, yang pertama dalam bentuk website dan kedua adalah pelayanan aplikasinya,” tutur Masran.
Wakil Gubernur (Wagub) Idris Rahim pada kesempatan itu, mengaku Gorontalo Digital merupakan satu pemenuhan kebutuhan diera saat ini.
Menurutnya, era industri 4.0, pemerintah dituntut untuk bisa menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, lebih mudah, transparan dan akuntabel melalui penyediaan sarana dan prasarana digital secara daring atau melalui jaringan internet.
“Digitalisasi adalah satu keniscayaan. Ini karena apa? Karena kita berada di daerah globalisasi era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga era industri 4.0, dan era transformasi digital.
Bapak Presiden mengatakan bahwa satu negara bisa eksis bukan tergantung pada kuat dan lemahnya, tetapi tergantung pada kecepatan dan kelambatan daripada aparaturnya. Sehingga itu jawabannya adalah digitalisasi,”ujar Idris Rahim.
Wagub menilai, sejauh ini digitalisasi desa di Provinsi Gorontalo masih dilakukan secara secara parsial, sudah ada beberapa desa yang menerapkanya, namun belum ada sistem atau mekanisme yang seragam, terukur dan secara efektif, dan efisien, yang mampu meminimalisir penggunaan anggaran daerah untuk menghadirkan layanan digital.
Menyadari kondisi tersebut, Pemprov Gorontalo melalui Dinas Kominfotik menggagas program Gorontalo digital.
Program ini mendorong pemerintah kabupaten/kota hingga ke tingkat desa untuk mengembangkan aplikasi desa secara daring.
“Sekarang baru 22 desa/kelurahan, insyaAllah kedepan lebih banyak lagi. Pak Kadis Kominfotik bersama-sama dengan Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo nanti untuk mendorong anggaran ditambah lagi di dinas kominfo bukan untuk perjalanan dinas, tapi ini untuk kepentingan digitalisasi ini,” tambah Idris.
Program ini turut mendapat dukungan dari Menteri Kominfor Johnny Gerard Plate, dan Kementerian PAN-RB.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Sub Direktorat Wilayah IV, Kementerian Dalam Negeri, DR. Wawan Munawar Kholid, Ketua dan anggota Komisi I DPRD. (tro)












Discussion about this post