Gorontalopost.id – Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Rusli Habibie-Idris Rahim atau lebih dikenal dengan duet Nyata Karya Rusli Idris (NKRI), menutup masa pengabdiannya memimpin Provinsi Gorontalo dengan akhir bahagia atau happy ending.
Hasil kajian Pansus Deprov yang mendalami laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur 2021 menyimpulkan, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Provinsi Gorontalo pada 2021 atau setahun menjelang berakhirnya masa jabatan duet NKRI pada 12 Mei 2022 mendatang, berlangsung dengan sangat baik.
Ketua Pansus LKPJ Meyke Camaru saat menyampaikan laporan Pansus dalam rapat paripurna pengambilan keputusan terhadap rekomendasi LKPJ Gubernur 2021, kemarin (11/4), hasil pelaksanaan pembangunan hingga akhir 2021 terlihat dari rata-rat pencapaian OPD berdasarkan pelaksanaan urusan sudah sangat baik.
Untuk capaian kinerja kategori mencapai predikat sangat tinggi. Rata-rata mencapai 98,2 persen. Sementara realisasi capaian kinerja anggaran rata-rata mencapai 93,05 persen.
Meyke menambahkan, keberhasilan duet NKRI juga bisa dilihat dari penghargaan dan prestasi yang diraih selama 10 tahun memimpin provinsi Gorontalo. Diantaranya mendapatkan opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebanyak 9 kali berturut-turut. I
ni ditopang dengan capaian korsupgah KPK melalui monitoring centre for prevention (MCP) pada 2021 naik menjadi 82,72 persen. Prestasi lain yang juga diraih yaitu kinerja pelayanan terpadu satu pnting dengan kinerha percepatan pelayanan pelayanan daerah dengan kategori sangat baik.
Kinerja tim pengendali inflasi 5 daerah terbaik se-Sulawesi. Indeks reformasi birokrasi dan indeks akuntabilitas kinerha (SAKIP) dengan predikat B.
“Sudah tentu hal ini merupakan hasil dari kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas pemimpin daerah yang didukung oleh seluruh OPD dan jajarannya dengan sinergitas kerja sama yang sangat baik,” ujar Meyke.
Meski begitu Meyke mengatakan, ditengah prestasi itu tentu saja ada beberapa capaian yang belum optimal. Misalnya capaian target RPJMD di tahun 2021 yang terdapat gap yang cenderung melebar akibat pandemi Covid-19.
Tapi hal itu telah disikapi dengan penyesuaian target indikator kinerja utama daerah. Yang telah dirumuskan dalam rapat pembahasan Kemendagri bersama Bappenas dan Ditjen Bind Bangda saat Rakortekrenbangnas.
“Sehingga setelah mengalami penyesuaian maka terlihat target RPJMD hasil penyesuaian juga telah terpenuhi,” tambahnya.
Meski menyimpulkan kinerja duet NKRI sangat baik, Pansus LKPJ juga tetap memberikan sejumlah masukan untuk perbaikan penyelenggaraan pembangunan.
Misalnya dalam hal penanganan bencana. Meyke menuturkan, data BNPB menunjukkan, Gorontalo termasuk daerah rawan bencana alam. Sehingga memerlukan mitigasi dan kesiapsiagaan dari semua stakholder.
Meyke menguraikan, fakta lain menunjukkan Gorontalo mengalami kerusakan dan penurunan mutu lingkungan sehingga sejumlah wilayah kesulitan air saat kemarau dan kebanjiran saat musim hujan.
Aktifitas peladangan dan pertanian yang tidak terkendali memberi kontribusi besar pada tingkat kerusakan daerah hulu, tengah dan hilir.
“Pansus merekomendasikan agar perencanaan dan penganggaran pada sektor infrastruktur tidak menyebabkan kawasan rawan bencana menjadi terbiar dan tidak prioritas,” pungkas Meyke. (rmb)












Discussion about this post