Gorontalopost.id – Masa pandemi covid-19 rupanya tidak menyurutkan semangat usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Gorontalo untuk bangkit dan mengembangkan usaha. Buktinya, UMKM terus tumbuh, pun makin kaya inovasi dan produk. Hal ini terlihat dalam festival produk halal milenial, yang diselenggarakan Bank Indonesia di lapangan Ippot Tapa, Bone Bolango, Sabtu-Ahad (26-28/3).
Festival yang digelar dalam rangkaian road to festival ekonomi syariah (FESyar) itu, memicu pelaku UMKM di Gorontalo untuk terus tumbuh. Bank Indonesia turut memfasilitasinya, termasuk tampil pada FESsyar Kawasan Timur Indonesia, yang akan dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2022.
Festival ini meliputi show cast, produk UMKM, talk show, fashion show, boot layanan UMKM, sosialisasi, dan edukasi, lomba wirausaha muda syariah, lomba nasyid, serta lomba tarian kreasi Islam. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yaitu pada tanggal 26-28 Maret tahun 2022.
Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Gorontalo, Ronny Widijarto Purubaskoro, mengatakan, kegiatan ini penting dilakukan disaat pemulihan ekonomi akibat covid-19.
Ada beberapa langkah yang telah dilakukan dalam usaha pemulihan ekonomi diantaranya, mendorong penggunaan QRIS sebagai bentuk digitalisasi dan elektrolisasi atas transaksi, termasuk pada pemerintah daerah. BI juga menggelar gebyar UMKM di Kota Gorontalo, dan UMKM Syariah di Bone Bolango.
Ekonomi Syariah, lanjut Ronny Widijarto, mengatakan, memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, hal ini lantaran dapat mendorong kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
Dari sisi keuangan syariah, tercatat secara nasional bahwa selama tahun 2021 sudah tumbuh 6,18 persen, dengan nilai pembiayaan Rp 454,5 triliun secara nasional.
Pertumbuhan ekonomi selama pandemi covid-19 di tahun 2020 termasuk dalam pertumbuhan negatif, dengan presentasi -0,02 persen. Tetapi memasuki tahun 2021 pertumbuhan ekonomi berada positif, dengan presentasi 2,41 persen.
“Tujuan festival ini yaitu akselerasi dalam rangka pemulihan ekonomi di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,”ujar Rony
Kegiatan yang dilakukan adalah pelaksanaan kurasi prodak dari 165 UMKM diseluruh kabupaten/ kota dengan kategori food dan fashion, yang semuanya mendukung produk halal. Kegiatan ini merupakan pelatihan sistem jaminan prodak halal kepada 100 UMKM.
“Kami melakukan pelatihan sistem jaminan prodak halal kepada 100 UMKM binaan maupun mitra agar UMKM di Provinsi Gorontalo dapat menerapkan sistem jaminan halal serta memahami proses sertifikasi halal khususnya untuk UMKM selain itu juga disemarakkan dengan berbagai kegiatan lomba khas festival syariah yang ditujukan khusus untuk milenial,” jelas Ronny.
Pengembangan besar, kata dia, berfokus kepada tiga pilar yaitu pemberdayaan usaha syariah, keuangan syariah, serta keilmuan dan kampanye ekonomi syariah.
Oleh karena itu festival produk halal menjadi salah satu contoh kegiatan yang didukung penuh oleh BI sebagai salah satu bentuk implementasi kebijakan BI yang telah ditetapkan dan dalam rangka mengakselerasi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua DPR RI, Rahmat Gobel mengatakan, pembangunan ekonomi tidak harus dipikirkan dari tengah tetapi harus dari pinggiran, yang berarti itu dimulai dari tingkat desa. Dengan adanya event ini sangat penting untuk mendorong ekonomi dari mulai tingkat desa, lokal, nasional dan tingkat global. Dalam hal ini Bank Indonesia sudah mempromosikan produk lokal sampai ke tingkat internasional, yaitu Turki dan Amerika.
“Kalau mau lebih cepat sebenarnya bisa, asalkan peran pemerintah provinsi dan kabupaten kota ikut terlibat tidak bisa dilepaskan kepada Bank Indonesia semata mata.
Apalagi sekarang disetiap desa sudah ada dana desa yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong ekonomi setiap desa tersebut,” ungkap Rahmat Gobel.
Mantan Mentri Perdagangan ini mengatakan, dengan adanya festival UMKM milenial ini, dapat memperkenalkan produk UMKM kepada masyarakat Gorontalo, serta harus memahami dan mencintai produknya.
“Dua tahun saya menjadi anggota DPRRI, saya mau melihat apakah dengan adanya festival UMKM ini bisa mengangkat produk hasil anak Gorontalo dan dicintai oleh anak Grontalo serta membangun motifasi kepada masyarakat khususnya anak anak milenial,”terangnya.
yang nantina dapat memegang tongkat estafet dalam membangun Gorontalo sehingga nanti dalam 5-10 tahun kita bisa menuntaskan kesmiskinan yang ada di Gorotntalo,” terangnya.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, yang hadir dalam festival mengatakan, Pemprov Gorontalo juga konsisten mendorong pengembangan dan penerapan ekonomi dan keuangan syariah, karena mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Ekonomi syariah merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang diharapkan bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu pemerintah bersama perbankan harus mengembangkan dan memasyarakatkan ekonomi syariah sebagai ekonomi umat,” kata Wagub Idris.
Idris menjelaskan, beberapa upaya yang telah dilakukan Pemprov Gorontalo dalam memasyarakatkan ekonomi syariah di antaranya membentuk koperasi syariah dan menerbitkan Peraturan Gubernur yang mengatur pengumpulan zakat bagi Aparatur Sipil Negara. Selain itu kata Wagub, Pemprov Gorontalo juga bersinergi dengan kabupaten/kota, BPOM, dan MUI untuk memfasilitasi UMKM memperoleh sertifikat halal.
“Kita harus membumikan ekonomi syariah di Gorontalo melalui koordinasi, sinergitas, kolaborasi, dan komitmen dari berbagai elemen, serta selalu berorientasi ekspor untuk produk UMKM yang berbasis syariah,” imbuhnya.
Pantauan Gorontalo Post, beragam produk hasil olahan ataupun kerajinan tangan masyarakat itu ditampikan dalam kegiatan Festival Produk Halal Milenial. Beberapa macam produk yang dijajakan di sejumlah stand UMKM itu, diantaranya produk kerajinan tangan berupa gantungan kunci, pakaian karawo, tas karawo, upiah (songkok) karanji.
Untuk produk makanan berupa kue kerawang, olahan hasil laut seperti ikan tuna, teri, nike, berbagai macam keripik, berbagai jenis kopi serta minum-minuman yang dihargai mulai Rp15 ribu.
Ana Saleh, salah seorang pemilik produk UMKM mengatakan, UMKM yang tampil di Festival Produk Halal Milenial adalah UMKM binaan Bank Indonesia.
“Jadi yang datang ke acara ini untuk menampilkan produknya adalah yang sudah jadi binaan BI, harus ikut kurasi dulu untuk jadi binaan BI,” ujar Ana saat diwawancarai Gorontalo Post.
Novriyanti Burudji, pemilik produk UMKM busana karawo juga mengatakan syarat untuk menjadi UMKM binaan Bank Indonesia adalah salah satunya harus mempresentasikan produk yang berbeda dari sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, Sabtu 26 Maret 2022 Bank Indonesia mengadakan kegiatan Festival Produk halal milenial 2022 yang berlangsung di Lapangan Ippot Tapa, Kabupaten Bone Bolango selama 3 hari.
Selain adanya UMKM, kegiatan itu juga menampilkan talkshow, gashion show, booth layanan umum, edukasi edukasi global wirausaha mudah syariah, lomba nasyid dan lomba tarian kreasi Islam. (Tro/mg3/mg4/mg5/mg6)











Discussion about this post