MARISA – GP – DPRD Kabupaten Pohuwato, baru-baru ini turun reses, menyerap aspirasi di masyarakat. Hasilnya, mereka ‘penen’ aspirasi, salahsatunya terkait insentif imam masjid dan pegawai syar’i di setiap desa, yang berkurang. Aspirasi ini diterima langsung Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi.
“Semua Dapil, semua anggota DPRD, keluhan pertama yang dihadapi adalah masalah Insentif Imam dan pegawai Syari,” ucap Nasir, usai menyerahkan hasil reses kedua masa sidang ketiga DPRD ke Pemerintah Daerah, Selasa (22/3).
Dijelaskannya, pengurangan insentif Imam dan pegawai Syar’i diakibatkan oleh kondisi keuangan daerah serta juknis yang berubah dari pemerintah pusat tentang pengelolaan dana desa. Olehnya, kata Politisi Golkar ini sudah harus ada Langkah-langkah yang diambil untuk memikirkan masalah tersebut.
“Kita perlu berkoordinasi dengan BPK, kalau itu seandainya pun didekatkan dengan regulasi, saya kira ada regulasi yang bisa kita fikirkan bersama. Sehingga ini perlu ada langkah. DPRD pun akan melakukan rapat cepat, insya Allah dalam minggu depan itu akan kita jadwalkan mengundang Apdesi, kemudian TAPD dan Pak Sekda untuk membicarakan terkait insentif Imam dan Pegawai Syari,” pungkasnya. (ryn)












Discussion about this post