Gorontalopost.id – Wakil ketua Dekab Bonbol Azan Piola meminta Balai Sungai untuk selalu merencanakan dengan baik penanganan penataan aliran sungai Bone. Ini dimaksudkannya agar bisa memprioritaskan mana saja titik rawan yang harus segera ditangani.
Dia mencontohkan keberadaan jembatan Bulo-bulondhu di Suwawa. Dimana jembatan yang merupakan aset besar milik daerah itu, semestinya juga menjadi salah satu titik rawan aliran sungai yang perlu segera ditangani.
Sebab jika saja jembatan itu habis maka menurut Azan kerugiannya bakal setimpal dengan kehilangan anggaran pembangunannya sebesar Rp 20 Miliar.
Untuk itu ia berharap Balai Sungai lebih Proaktif. Tidak sekedar melakukan perencanaan dari kantor. Tetapi turun langsung memastikan mana saja titik-titik rawan yang harus ditangani.” kemarin saja kita tahu hampir Rp 100 Miliar untuk menangani sungai Bone.
Cuma itu kan hanya terfokus saja pada titik yang belum terlalu parah tingkat kerawanannya. Maka kami berharap balai sungai segera turun bagaimana melakukan proses pengamanan jembatan Bulo-bulondhu itu dan jalan putus itu sehingga tidak mengancam masyarakat ” harap pentolan PPP Bonbol itu
Tidak hanya itu saja, kalau pun ketersediaan keuangan daerah saat ini masih terbatas untuk melakukan penanganan itu. Pemerintah daerah diminta juga proaktif berjuang bagaimana itu bisa dialokasikan APBN yaitu lewat balai sungai. ” Maka saya minta kepala Balai sungai turun.
Jadi sangat kontradiktif sekali ketika kita membangun sebuah mega proyek di Bulango Ulu namun disisi lain kemudian malah ada daerah-daerah yang rawan dan mengancam masyarakat serta aset. Nah kalau dibiarkan siapa yang bertanggungjawab, “pungkasnya(csr)












Discussion about this post