Gorontalopost.id – Komitmen Pemerintah Kota Gorontalo mengurangi kawasan kumuh benar-benar diwujudkan. Terbukti, sampai dengan tahun 2021 silam, Pemerintah Kota Gorontalo sukses mengentaskan kawasan kumuh seluas 93,53 Hektar dari total luas 206,77 Hektar.
Hal itu terungkap saat peresmian program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) kegiatan Bantuan Pemerintah kepada Masyarakat (BPM) di Kelurahan Bugis, Selasa (8/3).
“Sampai dengan tahun 2021, capaian pengurangan kumuh di Kota Gorontalo sebesar 95,53 Hektar dari total luas kumuh 206,77 Hektar,” ujar Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, pada kegiatan tersebut.
Ryan mengungkapkan, jika dikalkulasikan hasil pengentasan kawasan kumuh dan total kawasan kumuh, maka sisanya adalah 111,24 Hektar. Sisanya ini, lanjut Ryan, ditargetkan akan ditangani dua tahun ke depan.
“Insya Allah pada tahun 2024 mendatang tidak ada lagi kawasan kumuh di Kota Gorontalo. Ini target kami yang akan diwujudkan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Gorontalo,” tegas Ryan.
Menurut Ryan, kesuksesan pihaknya mengentaskan kawasan kumuh di Kota Gorontalo tak lepas dari adanya program KOTAKU melalui dua bidang kegiatan yaitu BPM reguler dan Cash For Work (CFW).
“Program KOTAKU melalui kegiatan CFW dan BPM reguler telah memberikan kontribusi dalam hal pengurangan kawasan kumuh di Kota Gorontalo,” tandas Ryan.
Ia mengatakan, kegiatan CFW di Kota Gorontalo sendiri dialokasikan di 10 kelurahan, yaitu Kelurahan Limba U 1, Botu, Tenilo, Buliide, Tomulabutao, Heledulaa Utara, Padebuolo, Dembe Jaya, Tanjung Kramat, dan Dembe 2.
“Sedangkan program BPM reguler dialokasikan untuk lima kelurahan, yaitu Kelurahan Leato Selatan, Kelurahan Leato Utara, Kelurahan Bugis yang akan kita resmikan hari ini, Kelurahan Pohe dan Kelurahan Piloloda’a,” sambung Ryan.(rwf)












Discussion about this post