Gorontalopost.id – Bank Sulut Gorontalo (BSG), Senin (7/3) kemarin, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kegiatan yang dilangsungkan di Provinsi Bali itu, dihadiri oleh Gubernur Gorontalo, Sulut, dan juga Bupati, serta seluruh wali kota yang ada di Provinsi Sulut dan Gorontalo. Tidak terkecuali Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.
“Pagi hingga siang tadi, saya menghadiri RUPS BSG,” ucap Marten ketika diwawancarai sejumlah wartawan usai RUPS.
Marten mengungkapkan, ada beberapa keputusan yang dihasilkan pada RUPS tersebut. Diantaranya, kata Marten, pengesahan jumlah penyertaan modal pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
“Kota Gorontalo sendiri yang disahkan senilai Rp 34 Miliar dari total saham sebelumnya yakni Rp 29 Miliar,” ungkap Marten.
Keputusan lain, lanjut Marten, adalah persetujuan pembangunan kantor wilayah BSG di Provinsi Gorontalo.
“Alhamdulillah, di RUPS tadi pembangunan kantor wilayah BSG di Provinsi Gorontalo telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham,” tutur Marten.
Selain itu, kata Marten, pada RUPS juga pembagian laba perusahaan kurang lebih Rp 262 M, 75 persennya telah disepakati dibagikan sebagai deviden dan nanti akan dikonversi sebagai penyertaan modal oleh pemegang saham.
“Pada RUPS itu juga disampaikan tentang pemenuhan jumlah modal sebesar Rp 3 Triliun sebagai modal inti bank. Modal inti bank ini harus dipenuhi, kalau tidak BSG akan terdegradasi.
Nah, untuk memenuhi modal into bank ini, masing-masing daerah diwajibkan bisa menambah setoran saham. Kota Gorontalo sendiri harus menambah Rp 24 M sampai tahun 2024.
Keputusan RUPS yang terakhir, kata Marten, yaitu dana CSR Rp 32 M yang nantinya dibagikan kepada seluruh pemegang saham secara proporsional.
“Alhamdulillah, tahun 2022, Kota Gorontalo dapat Rp 840 Juta,” pungkas Marten.(rwf)












Discussion about this post