Gorontalopost.id – Guna mencegah kelangkaan minyak goreng menjelang bulan Ramadhan nanti, Pemerintah Kota Gorontalo akan menggelar operasi pasar.
Hal itu disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, ketika diwawancarai awak media usai dirinya memimpin rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Gorontalo, Jumat (4/3) pekan kemarin.
“Yang lain dibahas dalam rapat Forkopimda adalah bagaimana cara mengatasi kelangkaan minyak goreng jelang bulan suci puasa.
Jika terjadi kelangkaan karena distribusi dari pusat lambat, kita akan menggelar operasi pasar dengan Bulog,” ucap Marten.
Pada operasi pasar nanti, lanjut Marten, pihaknya juga akan mengecek harga jual, apakah sesuai dengan Harga Eceren Tertinggi (HET) atau tidak. “Kita juga akan lihat harga jual dipasaran apakah sesuai HET atau tidak,” ungkap Marten.
Operasi pasar dalam rangka mengatasi kelangkaan minyak goreng, lanjut Marten, sudah dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu.
Dari hasil operasi tersebut, kata Marten, terungkap bahwa stok minyak goreng masih tetap tersedia. Menurut Wali Kota, adapun penyebab kelangkaan itu sendiri, disebabkan adanya penimbunan oleh oknum yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak atau pemborongan.
“Dimana menurut distributor seharusnya stok untuk satu bulan, kini satu minggu sudah habis”, ungkap Wali Kota.
Untuk itu, Marten menilai hal ini perlu dilakukan pengaturan. Ia pun telah menginstruksikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) Kota Gorontalo untuk mengatur pendistribusian.
“Jangan, begitu dilepas oleh distributor, ke agen kemudian kepada penyalur dan pengecer, langsung habis, karena ada aksi borong”, tutur Marten.
Marten menambahkan, apabila memang stok minyak goreng ini benar-benar terjadi kelangkaan akibat terjadi keterlambatan.
Maka, pihaknya akan melakukan operasi pasar, bersama Bulog, dengan harga eceran tertinggi Rp14.000 per kilogram.
“Sehingga, hal ini bisa teratasi, terutama menjelang bulan suci Ramadan seperti ini”,
tandasnya.(rwf)












Discussion about this post