Gorontalopost.id – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) sekaligus Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD memberi sinyal positif atas pengusulan sastrawan Indonesia, Hans Bague (HB) Jassin oleh Pemerintah dan masyarakat Gorontalo meraih gelar Pahlawan Nasional.
Menurut Mahfud, HB Jassin pantas menjadi pahlawan nasional. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional Aspirasi Pahlawan Nasional HB Jassin di Gedung DPR RI, Rabu (23/2) kemarin.
“Sebagai Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan saya sampaikan, HB Jassin ini kalau dari sudut riwayat hidup, catatan reputasinya sudah pantas menjadi pahlawan nasional. Akan tetapi di dalam penetapan sesuatu itu ada materi dan prosedurnya.
Nah seminar seperti ini adalah prosedur. Harus diseminarkan dulu. Namun seminar saja tidak cukup, harus ada daerah yang mengusulkan. Dan nanti yang akan mengusulkan itu adalah gubernur. Mau tidak mau, itu prosedurnya,” ujar Mahfud MD saat memberi sambutan pada seminar kemarin.
Dalam seminar bertajuk “H.B. Jassin Pahlawan Peradaban Indonesia”, Mahfud menyebut tokoh sastra itu berperan membangun sastra Indonesia terutama pada masa perjuangan kemerdekaan. Itu terlihat dari karyanya menerjemahkan “Max Havelaar” karangan Eduard Douwes Dekker, yang nama penanya Multatuli.
H.B. Jassin menerjemahkan karya sastra itu ke dalam Bahasa Indonesia. “Karya itu menjadi salah satu sumber yang membangkitkan perlawanan terhadap ketidakadilan dan ketimpangan pada masa penjajahan Belanda,” terang Menkopolhukam.
Ia juga meyakini karya-karya H.B. Jassin telah membentuk substansi pendidikan bahasa dan sastra di Indonesia.
Mahfud menyampaikan pendidikan bahasa bukan sekadar mengajarkan berbahasa dengan baik dan benar, melainkan juga berbahasa yang indah dan sesuai dengan rasa ke-Indonesia-an.
Tidak hanya bidang sastra, H.B. Jassin juga turut aktif menjadi editor beberapa penerbit buku dan majalah sastra Indonesia. Menurut Mahfud, H.B. Jassin telah mengembangkan kritik sastra yang bersifat edukatif dan apresiatif. Ia menambahkan kritik-kritik sastra yang disampaikan oleh H.B. Jassin mengedepankan kepekaan dan perasaan daripada teori ilmiah sastra.
Hadirnya Mahfud MD pada seminar tersebut, dianggap bisa mempercepat proses penetapan HB Jassin sebagai pahlawan nasional.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel sebagai inisiator seminar nasional dengan tema HB Hassin Pahlawan Peradaban Indonesia ini mengatakan, hari ini akan menjadi tonggak sejarah Bangsa Indonesia jika pemerintah menetapkan HB Jassin sebagai pahlawan nasional.
Seminar nasional ini kata Rahmat, sebagai salah satu upaya yang dilakukan DPR sebagai dukungan politik agar HB Jassin disetujui menjadi Pahlawan Nasional.
“Berkat Pak Jassin kita mengenal tulisan tangan Chairil Anwar dan Amir Hamzah. Keduanya penyair terbesar Indonesia,” kata Rahmat Gobel.
Legislator NasDem asal Gorontalo itu menambahkan, HB Jassin tidak hanya mengumpulkan buku, majalah, dan koran tapi juga mengumpulkan rekaman suara, foto, maupun video, bahkan coretan-coretan tangan para penyair.
“Hidupnya sangat sederhana. Dan ia lebih memilih menjaga sastra Indonesia daripada menerima tawaran untuk menjadi dosen di perguruan-perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat maupun di Australia,” katanya.
Menurut Rahmat, semua yang telah dilakukan HB Jassin adalah sumbangan penting bagi ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan bagi peradaban Indonesia.
“Jassin mengabdikan sepanjang hidupnya bagi pengembangan dan pendokumentasian sastra Indonesia. Gagasan dan pemikirannya di bidang kritik sastra terwariskan hingga kini, tak hanya bagi peminat sastra dan pegiat sastra tapi juga bagi pelajar dan mahasiswa, bahkan bagi peneliti asing,” kata Rahmat Gobel, yang mengaku pernah mengirimkan perangkat digitalisasi ke pusat dokumentasi sastra HB Jassin.
Menurutnya, sudah saatnya bangsa ini secara sungguh-sungguh dan serius menghargai pejuang sastra dan peradaban ke tempat yang lebih baik.
Anugerah gelar Pahlawan Nasional bagi HB Jassin akan menjadi cahaya dan cara pandang baru bagi bangsa Indonesia dalam melihat makna kepahlawanan. Kepahlawanan bukan hanya dalam makna perang dan politik, tapi juga perjuangan di bidang kebudayaan dan peradaban.
“Pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk HB Jassin, jika kemudian diluluskan pemerintah, akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia.
Bahwa kita, sebagai bangsa Indonesia, memberikan tempat yang tinggi pada kepahlawanan peradaban, pada kepahlawanan kebudayaan, khususnya di bidang sastra.
Apa yang dilakukan Jassin adalah mengawetkan ingatan publik tentang nilai-nilai, tentang visi, tentang kehalusan budi, dan tentang semangat para sastrawan yang berkontribusi pada zamannya, bahkan untuk ratusan atau ribuan tahun ke depan,” katanya.
Dukungan atas pengusulan HB Jassin sebagai pahlawan nasional ini juga datang dari Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, yang juga Ketua LAMAHU. Fadel yang telah berpengalaman dalam pengusulan Nani Wartabone sebagai pahlawan nasional mengaku gembira dengan pengusulan ini.
“Karena di Gorontalo baru satu pahlawan nasional, maka saya gembira sekali ketika HB Jassin diusulkan menjadi pahlawan nasional bersama Aloei Saboe.
Ini yang kita dorong dan kita ajukan,” ujar Fadel. Ia menceritakan bagaimana sulitnya mengusulkan gelar pahlawan nasional kala itu, ia sendiri yang datang langsung ke Presiden Megawati Soekarno Putri agar Nani Wartabone bisa diberi gelar Pahlawan Nasional.
“Alhamdulillah ternyata beliau (Megawati,red) ingat, ini orang sering nongkrong nungguin ayah saya (Soekarno,red) berjam-jam,”kata Fadel menirukan penyampaian Megawati. Fadel yang kala itu Gubernur Gorontalo langsung menyodorkan rekomendasi dan usulan, hingga akhirnya Nani Wartabone bergelar Pahlawan Nasional. “Saya atas nama Lamuhu, berikan dukungan sepenuhnya untuk pahlawan nasional HB Jassin,”ujarnya.
Sementara itu, cendekiawan Fachri Ali mengatakan, HB Jassin, yang secara kontinu mereproduksikan soft power nasionalism. Dan reproduksi soft power itu harus terus menerus berlangsung.
Hadir dalam seminar ini Wakil Ketua DPD RI Nono Sampurno, keluarga HB Jassin dan sejumlah tokoh-tokoh Gorontalo yang ada di Jakarta.
Seminar ini menurut Rahmat Gobel merupakan rangkaian dari upaya untuk memperjuangkan HB Jassin sebagai pahlawan nasional.
Sementara itu Ketua Panitia Seminar Nasional Aspirasi HB Jassin pahlawan nasional, Rustam Akili mengatakan seminar ini sebagai dukungan dari Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel untuk mempercepat perjuangan agar HB Jassin bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Sehari sebelumnya, di kantor Perpustakaan Nasional RI, juga digelar seminar yang sama, dihadiri langsung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (fem/tro)













Discussion about this post