Gorontalopost.id – Pasokan minyak goreng di Gorontalo dipastikan tersedia, kendati kenyataanya di beberapa ritel stok minyak goreng selalu kosong, sementara harga di pasar tradisional tak sesuai ketentuan pemerintah, lebih mahal.
Data pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) nasional, per 21 Februari 2022, masih menempatkan Gorontalo sebagai daerah dengan harga minyak goreng paling mahal se Indonesia. Rata-rata harga minyak goreng di daerah ini Rp 25 ribu per kg.
Bahkan dari data yang ada, di pasar tua biawu, menyebutkan harga minyak goreng mencapai Rp 26.600 per kg. Harga minyak goreng yang mahal itu, membuat peta Gorontalo pada PIHPS diberi warna merah pekat.
Terkait pasokan minyak goreng, dipastikan pekan ini sebanyak 317.070 liter minyak goreng akan masuk Gorontalo, tepatnya pada tanggal 27 Februari 2022. Hal tersebut terungkap dalam rangka Rapat Pimpinan OPD yang dipimpin oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Aula Rumah Jabatan, Sabtu (19/2) pekan lalu.
“Dapat kami laporkan pak gubernur, untuk minyak goreng insyaallah sebanyak 317.070 liter akan tiba di Gorontalo pada tanggal 27 Februari 2022,” kata Kepala Dinas Kumperindag Risjon Sunge dihadapan Gubernur.
Dijelaskan Risjon, Provinsi Gorontalo diberi jatah minyak goreng oleh pemerintah pusat sebesar 948.000 liter. Sesuai Surat Edaran Mendag No. 6 Tahun 2022 Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni kemasan premium Rp14.000, kemasan sederhana Rp13.500 dan curah Rp11.500.
“Khusus untuk Pohuwato akan tiba 10.008 liter pada tanggal 23 Februari dari Bitung yang disuplai oleh Bulog,” imbuhnya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar distribusi minyak goreng dapat terus dikawal hingga ke konsumen.
Ia mengingatkan terus dipantau di tingkat distributor untuk menghindari kelangkaan. “Banyak yang WA ke saya soal minyak goreng ini. Jadi tolong kita seriusi. Jika memang ada rencana pasokan dari pusat ini tolong dikawal jangan sampai ada oknum yang sangaja menimbun dan lain lain,” pintanya.
Terkait dengan adanya potensi penimbunan minyak goreng oleh distributor, pemerintah tengah melakukan pemantauan dan sidak. Seperti yang dilakukan hari Jumat dan Sabtu ini. Tim yang turun yakni Polda Gorontalo, Komisi II DPRD dan Diskumperindag.
Beberapa lokasi yang disasar diantaranya Cipta Langgeng, Sinar Santika dan sejumlah toko retail modern. Hasilnya tidak ada penimbunan tapi karena suplai yang terbatas. (tro)













Discussion about this post