Gorontalopost.id – Lebih kurang tiga bulan lagi, tepatnya Mei 2022, jabatan Gubernur Gorontalo akan dilepas Rusli Habibie. Suami Idah Syahidah ini memastikan telah merencanakan apa yang harus dilakukanya pasca pensiun, yakni bertani, dan meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga.
“Saya ingin jadi petani. Petani itu enak, hasilnya dibeli oleh masyarakat,”kata Rusli Habibie, Jumat (18/2).
Memang kata Rusli, sektor pertanian banyak yang harus dibenahi, seperti alsintan, dan cara bertani yang baik, termasuk urusan pasca panen. Ini yang kerap dikeluhkan petani.
Misalnya urusan alsintan. Rusli mengubah cara penanganan alsintan dengan brigade alsintan.
Biasanya bantuan alsintan diserahkan langsung ke petani atau kelompok tani. Ia melihat cara ini ternyata kurang efektif, kerap alsintan hanya dikuasai ketua kelompok tani, sementara anggota kelompok justru tidak mendapat pelayanan alsintan, begitu pun ketika alsintan rusak, dibiarkan tidak diperbaiki, padahal pengadaanya memakan biaya mahal.
Rusli kemudian mencetuskan brigade alsitan yang ditangani langsung Dinas Pertanian. Brigade alsintan mengelola beragam jenis alsintan, yang tugasnya melayani petani untuk pengolahan lahan pertanian.
Petani cukup bayar bahan bakar minyak dan honor operator, ongkosnya sangat murah, mampu menekan biaya pengolahan lahan yang kerap dikeluhkan petani. Kerusakan alsintan, sepenuhnya urusan brigade alsitan.
Cara ini efektif, bahkan oleh Kementerian Pertanian dijadikan percontohan nasional.
Menurut Rusli, dengan bertani ia akan ‘rehat’ dari dunia politik, membenahi pertanian, berinteraksi langsung dengan petani, serta membina kelompok-kelompok tani yang ada di pedesaan. Ia juga mengaku akan lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga, terlebih kini ia berstatus ‘bapu’ (kakek,red) karena sudah memiliki cucu.
Urusan politik, kata Rusli, dinamis.
Memang, usai pensiun sebagai Gubernur, ia diaspirasikan kader Golkar untuk ke DPR RI lewat helatan Pileg 2024 mendatang. Ia mengatakan, sebagai politisi Golkar, ia menunggu perintah partai. “Politik itu kan dinamis, yaa masih ada dua tahun setengah. Saya tunggu perintah partai dan kehendak rakyat. Kalau ditanya setelah Mei saya maunya istirahat dengan keluarga, apalagi saya sudah punya cucu,” imbuhnya.
PJ GUBERNUR URUSAN PEMERINTAH PUSAT
Gubernur Rusli Habibie, juga mengomentari siapa sosok penjabat (pj) Gubernur yang akan menggantikanya nanti, saat masa jabatan berakhir mei mendatang. Menurut Rusli, itu merupakan kewenangan pemerintah pusat, dan ia menyerahkan kepada pemerintah pusat untuk menentukan. Baginya, tidak ada masalah siapapun yang menjabat, sepanjang bisa melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya.
“Kalau penjabat kan sudah pasti dari pemerintah pusat. Tidak ada masalah, karena mereka pasti sudah didoktrin sudah diingatkan harus betul betul independen melaksanakan tugas sebagai penjabat gubernur, kapabel dan menguasai anggaran dan lain lain,” ujarnya.
Gubernur Rusli berharap penggantinya bisa meneruskan sejumlah pekerjaan rumahnya yang belum sepenuhnya selesai. Diantaranya revitalisasi danau Limboto, kelanjutan jalan GORR, kelanjutan pembangunan rumah sakit Hasri Ainun Habibie. Ada juga kelanjutan pembangunan bandara di Pohuwato dan percetakan sawah baru yang dialiri Bendungan Randangan. (tro)













Discussion about this post