KOTA SELATAN – GP- Menjadi anak jalanan bukan pilihan yang diinginkan setiap orang, terutama untuk masalah keamanan. Anak jalanan sering dianggap sebagai sebuah masalah, dan belum ada peraturan yang dapat untuk mengatasi fenomena ini. Sepertihalnya di Kota Gorontalo, anak-anak dibawah umur yang menjadi pengamen jalanan sudah bukan hal yang asing lagi.
Setiap hari kita bisa menjumpai mereka mengais rezeki mengamen di setiap persimpangan jalan maupun di pertokoan hingga rumah makan atau restoran. Wartawan koran ini sengaja mengangkat kembali permasalahan anak-anak yang menjadi pengamen jalanan. Sebab selama ini keberadaa mereka seolah tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Tatanan hidup, dan kerentanan yang dihadapi anak jalanan sehingga cenderung berperilaku menyimpang.
Hasil kajian menunjukkan keberadaan anak jalanan disebabkan oleh kemiskinan, penyimpangan kepribadian, dan faktor luar dari anak tersebut. Mereka memiliki tatanan hidup sendiri dan seringkali dianggap sebagai sampah masyarakat. Kehidupan jalanan yang tidak kondusif dan kurangnya pengawasan dari keluarga menjadikan anak jalanan sangat rentan terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan. Oleh karenanya, untuk menanggulangi masalah anak jalanan diperlukan perubahan menyeluruh agar mereka tidak kembali hidup dan bekerja di jalanan lagi.
“Ti mama dengan papa tidak tau saya mengamen begini. Memang torang suka cari uang sendiri supaya bisa beli yang torang suka,”ujar Kinan (10) sang pengamen cilik. Kendati mengamen, saat ini dirinnya masih duduk du bangku kelas III Sekolah Dasar di Kota Gorontalo.
Nurdin Saleh salah satu pemerhati anak di Kota Gorontalo mengatakan, Situasi krisis ekonomi dan urbanisasi yang dialami Indonesia, menimbulkan begitu banyak masalah sosial yang membutuhkan penanganan secepatnya. Salah satu permasalahan sosial yang dihadapi, yaitu jumlah anak jalanan yang meningkat setiap tahun, sehingga membutuhkan penanganan yang lebih komprehensif.
“Fenomena anak jalanan menjadi salah satu
permasalahan sosial yang cukup kompleks bagi warga di Kota Gorontalo,”tandas Nurdin. (roy)











Discussion about this post