GORONTALO GP – Sebuah video siswa dikeroyok di depan sekolah tiba-tiba saja viral di media sosial whatsapp. Video yang berdurasi 16 menit itu pun diduga berasal dari Gorontalo.
Setelah dilakukan penelusuran oleh Gorontalo Post, video tersebut memang terjadi di daerah Gorontalo, tepatnya di depan SMK Negeri 1 Kota Gorontalo yang terletak di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Tidak diketahui pasti, kejadian tersebut terjadi kapan. Hanya saja, dalam video tersebut nampak seorang siswa dipukuli oleh beberapa orang siswa lainnya. Siswa yang dipukul itu diduga merupakan siswa SMK Negeri 3 Kota Gorontalo dan yang melakukan dugaan penganiayaan adalah siswa dari SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, Ruslan S. Payu ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar sepuluh hari yang lalu dan sudah dilakukan upaya mediasi. Dalam mediasi tersebut, sejumlah pihak hadir yakni dari Kelurahan Tapa, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kota Utara, Wakasek Kesiswaan dari SMK Negeri 3 Kota Gorontalo dan juga pihak SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
“Sementara dalam proses. Dalam mediasi, pihak orang tua korban belum hadir karena dalam kondisi sakit. Oleh karena itu, kami pun masih melakukan mediasi serta pembinaan agar persoalan ini tidak melebar atau menimbulkan masalah baru dikemudian hari,” ungkapnya.
Lanjut kata Ruslan, belum diketahui secara pasti persoalan apa yang terjadi, karena pihaknya baru mendapatkan informasi secara sepihak. Yang pastinya, apa yang terjadi bukan berhubungan dengan pihak sekolah. Meski demikian, pihak sekolah tetap akan bertanggungjawab dalam hal melakukan pembinaan untuk para siswa tersebut.
“Saat ini kami masih menerapkan asas praduga tak bersalah, karena informasi yang kami terima baru sepihak. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak Wakasek Kesiswaan SMK Negeri 3 Kota Gorontalo. Oleh karena itu, sebelum kami mengambil sikap, kami masih menunggu proses mediasi yang dilakukan saat ini. Semoga bisa selesai secepatnya,” ujarnya.
Disisi lain, keluarga korban yang diduga dianiaya menyampaikan, pada saat itu siswa SMK Negeri 3 Kota Gorontalo yang mengendarai sepeda motor, melintas di depan SMK Negeri 1. Pada saat itu hampir terjadi tabrakan dengan salah satu pengemudi bentor, sehingga spontan siswa SMK Negeri 3 berteriak.
Pada saat itu, sejumlah siswa SMK Negeri 1 yang sedang duduk di depan sekolah, mendengarkan teriakan tersebut. Merasa tidak terima, mereka pun memberhentikan siswa SMK Negeri 3 Kota Gorontalo dan melakukan penganiayaan.
“Dari pihak keluarga tidak terima dengan kejadian tersebut. Oleh karena itu, pihak keluarga berencana akan melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini Polres Gorontalo Kota, sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari,” kata Pius salah satu keluarga korban. (kif)













Discussion about this post