POHUWATO -GP- Seandainya kasus investasi bodong FX Family di Kabupaten Pohuwato ditetapkan menjadi bencana ekonomi, maka ini akan jadi bencana dengan jumlah korban terbanyak. Jumlahnya bisa mengalahkan jumlah korban bencana alam yang pernah terjadi di Gorontalo. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Pohuwato bersama puluhan member dan admin FX Familiy kemarin (16/12), terungkap bahwa jumlah member atau anggota yang tergabung dalam investasi bodong FX Family mencapai 20 ribu orang. Puluhan ribu orang itu semuanya merupakan warga Kabupaten Pohuwato yang terbuai iming-iming bakal kaya mendadak. Dengan ikut investasi FX Family yang dipelopori Ariyanto Yusuf. Seorang polisi berpangkat Aipda yang bertugas di Polsek Paguat.
20 ribu orang itu, setara 25 persen warga Kabupaten Pohuwato.
Dalam RDP itu juga terungkap, untuk menghimpun dana masyarakat yang akan diinvestasikan dalam FX Family, rupanya Ariyanto Yusuf selaku bos FX Family menunjuk 377 orang admin. Belum diketahui pasti berapa uang yang disetorkan oleh setiap member. Yang pasti, dalam rapat itu terungkap salah satu admin mengelola dana dari masyarakat hingga Rp 1,8 miliar. Kedatangan puluhan member dan admin FX Family ke DPRD Pohuwato untuk mengungkapkan rasa was-was mereka terhadap uang yang telah diinvestasikan. Penahanan terhadap Ariyanto Yusuf oleh kepolisian dikhawatirkan akan membuat uang mereka akan habis percuma. Tanpa ada pengembalian, minimal pengembalian modal.
Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi mengatakan, banyaknya jumlah member dalam FX Familiy dikhawatirkan akan berdampak bagi stabilitas daerah. Bila penanganan masalah tidak dilakukan dengan tepat. “Ini berkaitan stabilitas daerah. Kami berharap ini jadi pertimbangan aparat Kepolisian,” jelasnya. Tanpa bermaksud mengintervensi proses hukum, Nasir menawarkan solusi agar kepolisian bisa memberikan kesempatan kepada bos FX Family, Ariyanto Yusuf, untuk bisa mengembalikan uang para member.
Menurutnya, uang yang dikumpulkan dari masyarakat investasikan Ariyanto Yusuf ke forein exchange (Forex). “Sebaiknya berikan waktu kepada yang bersangkutan untuk main (kembali trading.red). Insya Allah ada jaminan yang bersangkutan untuk menjawab apa yang menjadi keluhan para member,” tutur politisi Golkar dapil Marisa grup itu. Menyikapi persoalan ini, Nasir mengatakan, pihaknya akan segera membahasnya dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Insya Allah kalau ada waktu kita akan berkunjung ke Polda Gorontalo,” ungkapnya. (ryn)
Comment