JAYAPURA – GP – Gorontalo sukses mempertahankan tradisi emas cabang sepaktakraw dalam ajang pekan olahraga nasional (PON). Pada ajang yang sama di Jawa Barat tahun 2016 lalu, sepaktakraw juga menjadi andalan Gorontalo mendulang emas pada ajang olahraga paling bergengsi itu.
Ketua umum KONI Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama, terharu bangga dengan capaian itu. “Saya menyaksikan sendiri perjuangan mereka (atlet takraw), memang tidak mudah sejak babak penyisian. Saya mengikuti hingga pertandingan terakhir ini,”ujar Fikram Salilama.
Ia juga terus mendorong para atlet dari seluruh cabang olahraga untuk terus berprestasi sehingga mampu membanggakan Gorontalo. Pemerintah kata dia, sudah mempersiapkan apresiasi khusus bagi para atlet yang berprestasi.
Sementara itu, salah satu atlet sepaktakraw kebanggaan Gorontalo, Abdul Halim Radju mengatakan, mencapai prestasi dengan meraih emas di PON, tidak mudah, bahkan sampai berlaga di PON pun dilalui dengan penuh tantangan. Kucinya kata Abdul Halim adalah disiplin berlatih, latihanya bahkan harus keras. “Banyak yang meragukan keberadaan saya di sepaktakraw karena postur tubuh saya. Tapi dengan kesungguhan dan tekad yang kuat untuk sebuah prestasi, Alhamdulillah saya bisa buktikan kembali profesionalitas saya sebagai atlet,” kata Halim usai memenangi medali emas kedua Gorontalo di nomor double event,pekan lalu.
Ia mengisahkan saat latihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Gorontalo, ia bersama para atlet takraw digenjot habis-habisan. Bahkan, kerap dimarahi pelatih, diberikan beban latihan berat. “Namun semuanya bisa kami lewati. Dan sampai sekarang saya tidak akan lupa perjuangan itu,” ujarnya. Latihan berat itu, kata dia adalah tantangan bagi atlet dan semua atlet berprestasi akan melewati itu. “Makanya kepada adik-adik atlet, jangan menyerah, terus tekun latihan, kalian adalah penerus kami dikemudian hari,”tandasnya. (rwf)












Discussion about this post