GORONTALO, GP – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Gorontalo turun ke level dua dari level tiga. Penurunan ini, menurut Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, tak lepas dari partisipasi masyarakat.
“Penurunan ini karena partisipasi masyarakat. Kalau masyarakat tidak patuh, semua ini tidak akan tercapai. Saya minta ketaatan terhadap Protokol Kesehatan (Prokes) ini terus dipertahankan oleh masyarakat,” pinta Marten ketika diwawancarai sejumlah wartwan usai dirinya meninjau PTM terbatas di SMA Negeri 1 dan 3 Kota Gorontalo, Rabu (6/10).
Jika ketaatan terhadap Prokes mampu dipertahankan, Marten optimis, PPKM di Kota Gorontalo akan turun lagi ke level satu. “Saya sangat yakin, kalau Prokes teguh dijalankan oleh warga masyarakat hingga pada akhir penerapan PPKM level dua tanggal 18 Oktober nanti, PPKM di Kota Gorontalo turun ke level satu,” kata Marten optimis.
Ditambahkannya, jika PPKM Kota Gorontalo berada dilevel satu, maka seluruh kegiatan masyarakat akan seperti sedia kala. Dimana, kegiatan-kegiatan masyarakat yang dibatasi akan lebih dilonggarkan.
“Meski begitu prokes tetap dijalankan. Karena belum semua masyarakat menjalani vaksinasi, baru kurang lebih 54 persen dosis pertama, dosis ke dua sekitar 48 persen. Kalau dosis pertama sudah 85 persen, Insya Allah sudah bisa terbentuk herd immunity atau kekebalan komunal,” ucap Marten.
Penurunan level PPKM dari tiga ke dua di Kota Gorontalo sendiri berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pusat dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Asesmen
“Turunnya ini berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh pemerintah pusat, mulai dari positif rate, BOR rumah sakit, tingkat kematian dan tingkat kesembuhan. Positif rate kita Alhamdulillah turun. Terus BOR rumah sakit juga sudah turun, termasuk juga angka kematian. Sedangkan tingkat kesembuhan, makin hari makin naik, dan vaksinasi juga naik,” pungkas Marten.(rwf)













Discussion about this post