LIMBOTO—GP— Banjir bandang yang menerjang wilayah Limboto, Kabupaten Gorontalo, makin tak terkendali. Tambah parah dari banjir serupa, pekan lalu. Salah satu yang paling terdampak adalah Markas Polres Gorontalo di Limboto. Sebanyak 41 tahanan, kemarin di keluarkan dari dalam sel. Mereka diangkut dengan truk Dalmas dan dipindah ke rumah tahanan negara di Polsek terdekat, lantaran sel tempat mereka dikrengkang terendam banjir.
Seluruh ruangan ke Mapolres terendam, air coklat pekat sangat deras melintas di halaman Mapolres, sejumlah kenderaan dibiarkan terendam. Pekan lalu, tanggul sungai Bulota yang berada di samping Mapolres jebol, kondisi itu membuat air tambah cepat masuk halaman Mapolres.
“Untuk sementara tahanan kami pindah karena situasi dan kondisi Polres Gorontalo tidak memungkinkan untuk mereka di dalam ruang tahanan, karena air sudah sebatas pinggang,”ujar Wakapolres Gorontalo, Komisaris Polisi Lufti Amir, S.I.K. “Mereka kami pindah di Polsek-Polsek. Berapa hari mereka disitu sesuai dengan kondisi yang ada, jika sudah memungkinkan kita kembalikan kesini,”tambah Lutfi.
Selain Mapolres, Markas Koramil 02 Limboto yang tepat berada di Mapolres juga tak luput dari terjangan banjir, di markas para tentara ini ketinggian air bahkan mencapai satu meter. Akses jalan Limboto Raya, juga tersendat. Banyak kenderaan yang terjebak banjir lantaran memaksa melintas. Banjir bandang kemarin, mulai menerjang sekira pukul 14.30 wita, atau satu jam setelah wilayah itu diguyur hujan lebat.
Banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air deras itu, membuat warga kelabakan dalam menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Termasuk di rumah orang tua Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, di Jl AA Wahab, Kelurahan Dutulanaa, Limboto. Di rumah ini, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. “Hanya satu jam hujan turun, saya lagi tiduran di dalam rumah, tiba-tiba air langsung masuk ke dalam rumah. Air masuk dengan cepat, saya hubungi BPBD, lalu ibu (orang tua) kami dievakuasi,” kata Astuti Pomalingo, ia menambahkan semua perabotan rumah rusak.
Banjir bandang yang langganan menerjang wilayah Limboto dan Limboto Barat, menurut Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo,Sumanti Maku lantaran curah hujan yang tinggi. Akibatnya, sungai Bulota, Sungai Biyonga, dan Sungai Uwabu yang membentang di Limboto meluap. Adapun wilayah terdampak adalah Kecamatan Limboto yang berdampak di Kelurahan Hepuhulawa, Kelurahan Tenilo, Kelurahan Hutuo dan Kelurahan Kayubulan.
Untuk Kecamatan Limboto Barat terdiri dari Desa Yosonegoro, Desa Tunggulo Desa Haya-Haya. Dan untuk Kecamatan Telaga dan Telaga Biru terdiri dari Desa ulapato B, Desa Dulamayo cs,Desa Ulapato A, Desa Talumelito dan Desa Tuladenggi. “Kami sudah memerintahkan Tim TRC untuk turun ke lokasi untuk melakukan melakukan pemantauan, evakuasi, pendataan korban bencana bantuan makanan siap saji,” tandas Sumanti. (Wie)












Discussion about this post