Bandara Pohuwato Prioritas Jokowi

MARISA – GP – Kabar baik datang dari Jakarta, kelanjutan pembangunan bandara perintis Pohuwato di Kecamatan Randangan, menjadi prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dibangun tahun 2022 mendatang. Bandara Pohuwato termasuk dalam enam bandara baru yang akan digenjot pembangunanya oleh pemerintah pusat. Enam bandara baru itu, masing-masing Bandara Nabire Baru (Papua) , Bandara Siboru Fakfak (Papua Barat), Bandara Mentawai Baru (Sumatera Barat), Bandara Madina (Sumatera Utara), Bandara Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Bandara Pahuwato (Gorontalo).

Presiden Jokowi telah menyiapkan dana sebesar Rp 384,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2022, termasuk untuk enam bandara tersebut. Selain itu, dana ini juga diproyeksikan untuk pengerjaan tol trans sumatera, dan beberapa infrastruktur prioritas lainya. Juru bicara kementerian perhubungan, Adita Irawati, membenarkan enam bandara yang akan dibangun tahun depan. “Enam bandara baru sesuai Outlook 2022 status hingga saat ini adalah Bandara Nabire Baru, Bandara Siboru, Bandara Mentawai Baru, Bandara Madina, Bandara Bolaang Mongondow, Bandara Pahuwato,” tutur Adita dikutip kumparan.id.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan dan RUU APBN di DPR, mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi satu dari enam fokus pemerintah dalam APBN 2022. Sejumlah program infrastruktur ini utamanya terkait penguatan penyediaan pelayanan dasar; mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas; menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan memperhatikan aspek lingkungan; serta pemerataan infrastruktur dan akses teknologi informasi dan komunikasi.

DIGAGAS SEJAK 2006

Pembangunan bandara Pohuwato sebetulnya telah dimulai pada tahun 2006. Progresnya pasang surut, selain ditopang APBD Kabupaten Pohuwato dan APBD Provinsi Gorontalo, bandara Pohuwato selama ini juga mendapat kucuran anggaran dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Hanya saja kurang lebih 15 sejak dimulai pengerjaan bandara pohuwato baru sebatas pengerasan landasan pacu.

Bandara Pohuwato teletak di Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, atau berjarak kurang lebih 30 Km dari Kota Marisa, ibu kota Kabupaten Pohuwato. Lahan yang telah disiapkan untuk berdirinya lapangan terbang ini seluas 128,64 hektare. Dinas Perhubungan Kabupaten Pohuwato, telah menerima kabar baik rencana kelanjutan pembangunan bandara pohuwato itu, apalagi menjadi prioritas yang akan dibangun Presiden Jokowi melaui APBN 2022.

Informasi yang diperoleh, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran Rp 100 Miliar untuk bandara Pohwato. Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Pohuwato, Yunus Mohamad, melalui Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan, Noning Ahmad, saat diwawancarai Gorontalo Post mengatakan, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sudah berbagi tugas dalam pembangunan bandara Pohuwato.

Sejauh ini anggaran yang telah dikucurkan untuk bandara Pohuwato telah mencapai Rp 110 Miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBN, APBD provinsi Gorontalo, dan APBD kabupaten Pohuwato. Pemerintah pusat melalui APBN menanggung biaya untuk pembangunan fisik bandara. Sementara untuk peningkatan jalan masuk ke lokasi bandara ditanggung oleh pemerintah provinsi melalui APBD provinsi. Dan Pemerintah kabupaten Pohuwato menanggung biaya untuk pembebasan lahan yang digunakan untuk pembangunan bandara itu sendiri. “Anggaran APBD sampai dengan tahun 2021 untuk biaya ganti rugi tanah itu Rp 5.980.000.000. Sementara dari APBD Provinsi pada tahun 2018 itu mengucurkan anggaran Rp 30 Miliar untuk peningkatan jalan masuk bandara,”ujar Noning.

Dikatakanya, sejak awal pembangunan pada tahun 2006, pemerintah kabupaten sudah memulai dengan pengadaan tanah. Pengadaan tanah menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, sementara untuk pembangunanya menjadi urusan pemerintah pusat. Pemerintah pusat sampai dengan saat ini kata Noning, telah mengucurkan total anggaran sebesar Rp 74,2 Miliar.

Dengan rincian, Rp 15 Miliar untuk pekerjaan Clearing and Grubbing 348 x 150 Meter pada tahun 2015, Rp 1 Miliar untuk pekerjaan Kawat BRC 1.600 Meter pada tahun 2015, Rp 21,2 Miliar untuk pekerjaan Clearing and Grubbing 483 x 150 Meter pada tahun 2018, Rp 16,5 Miliar untuk pekerjaan Clearing and Grubbing 284 x 150 Meter pada tahun 2019, Rp 8,8 Miliar untuk pekerjaan Clearing and Grubbing 157 x 150 Meter pada tahun 2020 (Kontrak Multi Years 2020-2021), Rp 10,2 untuk lanjutan Clearinng and Grubbing (ditambah pengawasan) pada tahun 2021, dan terakhir Rp 1,5 Miliar untuk Review RTT pada tahun 2021.

Awal mula pembangunan Bandara Pohuwato ditandai dengan penetapan lokasi KM no. 67 tahun 2006 tentang penetapan lokasi Bandar Udara Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, yang kemudian pada tahun 2013 direvisi dengan KM no. 925 tahun 2013 tentang penetapan lokasi Bandar Udara kabupaten Pohuwato, provinsi Gorontalo.

Kemudian pada tahun 2007, pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan kabupaten Pohuwato menyusun Rencana Induk Bandara Pohuwato. Dishub Pohuwato selanjutnya melakukan Penyusunan RTT sisi darat dan sisi udara pada tahun 2010, dan disusul dengan penyusunan Dokumen Amdal. “Untuk tahun anggaran 2022 mendatang, pemerintah pusat itu memprioritaskan pembangunan Bandara Pohuwato dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 Miliar melalui APBN,” jelasnya.

Lebih lanjut Noning menambahkan bahwa lokasi pembangunan Bandara Pohuwato yang sebelumnya sebagian wilayahnya masih masuk pada kawasan hutan kini sudah berhasil dilepas status, setelah melewati berbagai tahapan prosedur pelepasan status kawasan hutan. Progres pembangunan Bandara Pohuwato sendiri, saat ini sudah mulai terlihat. Dimana sudah ada landasan pacu yang masih pengerasan atau belum diaspal. (ayi/tro)

Comment