GORONTALO, GP – Kasus aktif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Gorontalo melandai drastis. Ini bisa dilihat dari data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Gorontalo tanggal 3 September 2021, pukul 16.00 Wita.
Dimana, data itu menyebutkan, jumlah kasus aktif di Kota Gorontalo tersisa 159 kasus. Angka ini jauh berbeda dengan jumlah kasus aktif pada awal Agustus silam yang sempat meroket dengan jumlah kasus aktif mencapai 539. Bukan hanya itu saja, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Gorontalo yang tadinya hanya berada diangka 81,78 persen, meningkat jadi 92,67 persen.
Dari data itu juga terungkap, tujuh dari sembilan Kecamatan berhasil keluar dari zona merah penyebaran Covid-19, yaitu Kecamatan Kota Barat, Hulonthalangi, Dumbo Raya, Dungingi, Kota Tengah, Sipatana, Kota Utara, Kota Timur.
Sisanya masih berada di zona merah. Namun, jika dilihat dari jumlah kasus aktif, dua kecamatan sisa ini bakal segera keluar dari zona merah, apabila pemerintah kelurahan dan kecamatan aktif menangani Covid-19 diwilayah masing-masing.
Menurunnya jumlah kasus aktif ini berkat gencarnya vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo melalui program Tempat Vaksinasi Serentak (TVS) yang dilaksanakan disatu kelurahan dalam sehari. Vaksinasi dilakukan untuk menjaga tubuh manusia agar tidak mudah tertular virus Corona.
“Apabila makin banyak yang menjalani vaksinasi, maka herd immunity atau kekebalan kelompok akan segera terbentuk, sehingga jumlah warga yang terpapar akan berkurang,” ujar Wali Kota Gorontalo Marten Taha pada setiap kesempatan meninjau pelaksanaan vaksinasi.
Tidak sampai dimencetuskan program saja, Wali Kota Gorontalo Marten Taha dan Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, serta Sekda Ismail Madjid terus mengawasi pelaksanaannya secara bergantian dengan cara mendatangi pelaksanaan TVS tersebut.
Selain vaksinasi, turunnya jumlah kasus aktif di Kota ini tak lepas dari rutinnya penegakkan disiplin protokol kesehatan disetiap penjuru wilayah. “Aktifnya pihak TNI dan Polri, serta Satgas Covid melakukan penegakkan disiplin protokol kesehatan dengan menjadikan Inmendagri sebagai rujukan, menjadi penyebab turunnya kasus aktif di Kota,” ujar Marten.
Terakhir, Marten berharap, melandainya kasus aktif di Kota Gorontalo dapat dipertahankan oleh seluruh pihak terkait, utamanya warga masyarakat. Mengapa masyarakat ? Kata Marten, patuhnya masyarakat dengan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi adalah kunci utama pengendalian Covid-19 di Kota Gorontalo.(rwf)













Discussion about this post