GORONTALO, GP – Penegakkan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional terus dilakukan pemerintah di Gorontalo. Tercatat, dua hari terakhir ini, Pemerintah Provinsi dan Kota Gorontalo melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional yang ada di Kota Gorontalo.
Hari pertama peninjauan dilakukan di pasar Moodu, sedangkan hari ke dua dilaksanakan di pasar Piloloda’a. Menariknya, pada peninjauan di dua pasar tradisional itu, pemerintah mewajibkan warga yang tak taat protkes, baik itu pedagang maupun pengunjung untuk menjalani swab test di tempat. Bila hasilnya positif, maka warga tersebut akan digiring ke pusat isolasi yang disediakan pemerintah, yaitu di mess haji.
“Pada razia protkes di pasar-pasar tradisional ini, kita memberlakukan swab test ditempat bagi yang tidak patuh protokol kesehatan. Kalau poisitf, langsung dibawa ke isolasi terpusat, di wisma haji,” ungkap Walikota Gorontalo, Marten Taha ketika diwawancarai wartawan saat melakukan peninjauan protkes di pasar Piloloda’a bersama Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Selasa (3/8).
Ia berharap, dengan cara ini masyarakat akan lebih patuh dengan protokol kesehatan. “Semoga saja mereka akan lebih patuh dengan protokol kesehatan,” tandas Marten.
Ia menambahkan, pengawasan protokol kesehatan di pasar tradisional yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut oleh pihaknya itu dalam rangka penanganan Covid-19 dibagian hulu.
“Seperti ini, penanganan di hulu namanya. Jadi ada tiga tempat yang potensial menimbulkan pelanggaran protkes. Salah satunya adalah pasar tradisional. Disini, orang berkumpul, ada juga yang tidak pakai masker. Makanya kita akan terus galakkan pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional,” pungkasnya.(rwf)













Discussion about this post