GORONTALO – GP – Sejumlah petugas mengangkut peralatan penjual nasi bungkus di kawasan Jln Sudirman, Kota Gorontalo, beberapa waktu lalu, saat razia pembatasan kegiatan masyarakat. Ada pula tempat jualan dan warung makan, termasuk kafe didatangi aparat, dan diminta untuk segera tutup. Di kawasan pusat perbelanjaan, waktu operasional dibatasi, jumlah pengunjung juga dibatasi, kondisi itu dilakukan dengan alasan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Dampak Covid-19 yang berlangsung kurang lebih setahun ini, berakibat buruk pada keberlangsungan dunia usaha, kondisi cukup serius kini dihadapi ribuan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Gorontalo. Ribuan UMKM di daerah ini tak bisa bertahan di tengah pandemi, dan terpaksa gulung tikar.
Data dinas koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo, mencatat sebanyak 29. 396 atau 31 persen jumlah UMKM di Provinsi Gorontalo yang dilaporkan tumbang selama pandemi covid-19. Diskumperindag mencatat hingga saat ini ada 94.829 UMKM di Gorontalo.
Kepala Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, dikutip dari situs resmi Pemprov Gorontalo, Selasa (27/7) menyebutkan, faktor penyebab runtuhnya UMKM di masa pandemi itu, lantaran biaya produksi yang tidak sebanding dengan keuntungan penjualan. Produk banyak yang tidak laris terjual, bahan baku kian mahal dan modal usaha yang terbatas. Kondisi UMKM itu jelas akan berpengaruh pada sektor ekonomi daerah. Diketahui, UMKM menjadi roda ekonomi masyarakat, yang tidak saja membantu pendapatan warga, tapi juga mampu merekrut tenaga kerja.
Menurut Risjon Sunge, pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membantu membangkitkan kembali para pelaku UMKM itu, yakni dengan bisa mendapatkan kucuran bantuan Rp 1,2 juta per bulan setiap UMKM. “Sejauh ini baru sekitar 30 persen yang masuk rekening,” ujar Risjon Sunge, memberi laporan kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, pada rapat daring pimpinan OPD, Selasa (27/7).
Terkait itu, Gubernur Rusli Habibie memerintahan agar semua sumber daya Pemprov diarahkan untuk membantu semua UMKM di kabupaten/kota. Salah satu yang bisa dimanfaatkan yakni modal usaha dan bantuan sembako dari BAZNAS provinsi. Baznas selama ini mengelola dana zakat yang dipotong dari gaji ASN Pemprov Gorontalo setiap bulan. “Kita punya dana Baznas, selama ini untuk KPM kurang mampu. Kita arahkan dulu membantu UMKM. Kita kasih mereka modal usaha untuk bangkit lagi. Kita kasih juga sembako,”perintah Rusli Habibie.
Gubernur nampak prihatin dengan kondisi ini. Potret terdekat yang ia lihat bagaimana puluhan UMKM yang biasa memasarkan produknya di toko pribadi istrinya banyak yang tidak laris. Produk produk makanan kadaluarsa sebelum sempat dibeli konsumen. (tro)












Discussion about this post