GORONTALO-GP – Harga sapi kurban di Gorontalo terus mengalami kenaikan meski permintaan masih minim. Data dirangkum Gorontalo Post, sapi dengan bobot 70 kg dibanderol Rp10 juta, harga normalnya Rp7 juta, bobot diatas 70 kg dibanderol Rp13 jutaan dari harga Rp10 jutaan dan bobot 100 kg ke atas dibanderol Rp20-65 juta per ekor. “Rata-rata orang beli dengan bobot standar di atas 70 kg,” kata Hendrik Antuli, pedagang sapi kurban di Jalan Prof. Aloe Saboe, Kota Utara, Kota Gorontalo, Kamis (24/6).
Ia menuturkan, saat ini, menjelang Idul Adha, cukup banyak pedagang sapi kurban bermunculan. Sehingga penjualan pun maish minim. “Sekarang juga ada. Tapi belum banyak, karena untuk bulan ini saja baru 1 ekor sapi yang terjual. Tapi biasanya penjualan sapi itu akan meningkat ketika 2 minggu sebelum lebaran haji. Bahkan yang beli itu bisa belasan orang, karena sapi yang terjual itu bisa 10 sampai 15 ekor dalam beberapa pekan sebelum lebaran,” tuturnya.
Ia mengaku, pelanggan yang beli sapi kurban tak hanya datang dari Kota Gorontalo, tetapi di beberapa wilayah Kabupaten Gorontalo juga membeli sapi kurban di kandangnya. “Untuk sekarang, persediaan sapinya masih agak sedikit. Karena masih belum banyak yang beli juga. Tapi kalau sudah beberapa pekan sebelum lebaran haji, stok sapi itu bisa belasan hingga puluhan yang akan disediakan. Stok sapi saya dapatkan dari daerah Paguyaman,” tutupnya.
Roman, pedagang sapi lainnya juga mengaku hingga saat ini, sudah dua ekor sapi miliknya yang terjual. Maisng-masing laku dengan harga Rp13 juta dan Rp13,5 juta. “Sapi itu sudah saya pelihara 2 bulan untuk digemukan dan alhamdulillah sudah laku,” ujarnya kepada Gorontalo Post usai memberi makan sapi. (tr-71/dan)













Discussion about this post